Mengenal Keindahan Jawa Barat
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan budayanya. Negara yang dikenal dengan negara maritim ini memiliki keadaan geografis yang bervariasi; mulai dari Pantai, Dataran rendah, pegunungan, dataran tinggi, lembah, hutan, dan sebagainya. Yang menjadi kan setiap provisi memiliki keistimewaannya masing masing.
Jawa Barat sebagai provinsi tetangga dari pusat pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai hal hal yang menarik untuk dibahas, mulai dari keadaan geografis yang bervariasi membentang mulai dari garis pantai hingga kepuncak pegunungan walaupun bukan yang tertinggi di Indonesia, namun tetap memiliki keunikannya tersendiri. Belum lagi, jawa barat adalah provinsi dengan penduduk terpadat kedua setelah jakarta, dan termasuk kedalam provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia.
Beberapa hal yang menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi yang patut dibanggakan, baik dari prestasi maupun keadaan alamnya, diantara keistimewaan tersebut adalah;
- Jawa Barat mempunyai bendungan terluas di Indonesia yaitu bendungan Jatiluhur yang dinamakan Bendungan dan Pembangkit listrik Juanda, terletak di daerah Purwakarta, bendungan yang menahan aliran sungai citarum ini membentuk waduk seluas + 83 Km dan luas keliling seluas 150 Km pada evalasi muka air normal + 107 m di atas permukaan laut. Waduk yang mempunyai manfaat multifungsi ini digunakan sebagai pembangkit listrik dengan kapasitas 187,5 MW, dan juga sebagai irigasi untuk 242.000 ha serta menjadi obyek pariwisata. (Purwakarta, 2018)
- Jawa Barat mempunyai sejarah yang sangat mengagumkan, baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan Indonesia. sebelum kemerdekaan, di Jawa Barat berdiri beberapa kerajaan kerajaan besar diantaranya kerajaan taruma negara yang bercorak hindu pada pada abad ke 4 hingga abad ke 7. (Jessica, 2020) Kerajaan kesultanan Cirebon pada abad ke 15 dan 16 Masehi. Yang sampai sekarang meninggalkan bukti sejarah yaitu Keraton Kasepuhan yang sekarang dijadikan sebagai Museum yang menyimpan benda benda pustaka.
- Setelah Kemerdekaan, Jawa Barat membuat sejarah kembali bagi bangsa Indonesia dengan menjadi tempat pelaksanaan Konfrensi Asia Afrika pada 24 April 1955, yang akhirnya dibuatkan museum asia afrika dan diresmikan pada tahun 1980.
- Memiliki alat musik tradisional yang terdaftar sebagai warisan budaya Dunia oleh UNESCO yaitu angklung. Alat musik yang terbuat dari bambu ini dimainkan dengan menggoyangkannya.
- Memiliki banyak tempat wisata alam yang indah, mulai dari pantai pasari putih pangandaran yang terletak di daerah Ciamis, Green Cayon yang merupakan aliran sungai cijulang yang menembus sebuah gua dengan stalaktit dan stalakmit yang mempesona yang terletak di daerah Ciamis, Gunung Ceremai dengan ketinggian 3078 mdpl yang terletak di 3 daerah Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Kuningan. Gunung Tangkuban Perahu di Bandung. Gunung Gede Pangrango yang berdempetan yang terletak di daerah Kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Cianjur. Serta masih banyak tempat lainnya yang menjadi tempat wisata alam yang Indah.
- Jawa Barat sebagai Provinsi teraktif dalam bidang Industri, terutama di Kota dan Kabupaten bekasi yang setidaknya memiliki beberapa Kawasan Industri yang luas seperti M2100, Lippo Cikarang dsb.
- Observatorium Bosscha sebagai salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia ini berada di Jawa Barat. Tepatnya daerah lembang. Bangunan yang dibangun oleh Nederlandsch Indische Sterrenkundige Vereening (NISV) pada tahun 1923 ini terletak diatas tanah seluas 6 Hektare pada ketinggian 1310 mdpl. (Wikipedia, 2020)
Tentunya Masih Banyak lagi keindahan alam dan prestasi prestasi yang ditorehkan oleh Provinsi Jawa Barat. Tentunya hal ini membuat saya sebagai penduduk yang berada di Jawa Barat bangga tinggal di Jawa Barat.
Sumber
Jessica, E. (2020, 11 11). Mengenal Kerajaan Tarumanegara, kerajaan Hindu di Jawa Barat. Retrieved from Bobo.id
Purwakarta, P. (2018, Mei 7). Sejarah Bendungan Jatiluhur. Retrieved from
Wikipedia. (2020, 10 27). Observatorium Bosscha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H