Lihat ke Halaman Asli

muhammad hadzami fatah jazuli

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Cyber War dan Perang Dunia Baru

Diperbarui: 25 Oktober 2022   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Globalisasi menajdi salah satu perhatian dunia karena makin berkembangnya zaman, maka akan makin berkembangnya juga pengaruh dari teknologi itu sendiri. Diawali dengan adanya revolusi industri dari Prancis dan juga Inggris menjadi salah Fondasi dari berawalnya perkembangan teknologi di dunia.

Teknologi menjadi salah satu instrumen terpenting dari kehidupan pada manusia semenjak makin mudahnya komunikasi antarsatu individu dengan individu yang lainnya sehingga adanya sikap kecanduan manusia antas teknologi-teknologi yang terbarukan. Berbagai jenis perangkat lunak maupun perangkat berat diciptakan untuk membantu semua perkerjaan dari manusia baik dari aspek ekonomi, budaya, bahkan hingga sampai ke bidang keamanan dan juga pertahanan.

Pengembangan segala jenis bentuk senjata pun diciptakan untuk bisa menandingi daripada keamanan dari negara-negara lain baik itu segi senjata biologis ataupun senjata konvensional yang sering kali digunakan dalam peperangan antar negara. Cyber security merupakan salah satu hal yang tidak luput terlewatkan jika kita membahas tentang dunia digital karena keamanan digital merupakan salah satu lingkup pertahanan yang berbeda daripada pertahanan yang lain.

Penggunaan internet pada masa digital ini sudah menjadi akar dan akan terus bertumbuh seiring berjalannya waktu karena penggunaan internet  manusia bisa mencari apa saja dan juga melakukan apa saja dengan mudah, namun pada dasarnya mereka tidak tahu bahwa dunia digital sangatlah berbahaya. Di mana segala jenis perilaku illegal sangat dihalalkan jika di dalam dunia internet karena tidak ada yang bisa menghalangi ataupun membatasi penggunaan dunia digital tersebut.

Sering kali keamanan digital disepelekan oleh sejumlah masyarakat di mana dengan mereka menyebutkan bahwa dengan penggunaan kata sandi ataupun password saja sudah dikira sangat cukup untuk bisa mengamankan semua akun sosial media mereka ataupun berkas perusahaan. Pada dasarnya serangan Cyber sendiri didasari oleh para Cracker untuk bisa mendapatkan informasi tertentu dengan di mana dari hasil pencurian data tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sebuah penipuan ataupun dijual kembali kepada yang membutuhkan semua data-data pribadi tersebut.

Dengan segala fenomena yang terjadi dalam dunia digital bisa menimbulkan sebuah kewaspadaan tersendiri maka fokus terhadap Cyber security menjadi salah satu perhatian yang memang dibutuhkan pada masa sekarang. Keamanan dunia digital membutuhkan setidaknya hampir puluhan orang yang mengerti secara lebih dalam apa itu dunia digital, tidak jarang untuk mengamankan sebuah situs perusahaan saja tidak hanya cukup satu orang sebagai tim server mereka. Layaknya sebuah perusahaan, negara pun membutuhkan perlindungan terhadap sistem jejaring keamanan digital mereka di mana yang kita tau pada masa sekarang semua data ataupun dokumen lebih banyak disimpan dalam bentuk digital.

Negara menyimpan seluruh arsip negara mereka dalam sebuah bentuk fail dokumen yang terenskripsi secara ketat sehingga orang-orang awam tidak bisa membuka dari fail tersebut karena memiliki keamanan perlindungan tingkat lanjut. Namun, tidaklah susah bagi orang-orang yang sudah dibayar mahal untuk bisa meretas dan juga mendapatkan dari dokumen tersebut untuk diperjual belikan kepada individu ataupun, bahkan kepada negara lain untuk bisa melakukan pengintaian secara serius kepada negara yang dianggap musuh oleh mereka.

Dari peretasan itulah akhirnya menimbulkan konfilk berkepanjangan antara negara satu dengan negara yang lainnya di mana hal itu disebabkan karena adanya pencurian data atau bisa disebut sebagai cracking. Perang dunia memang lah sudah selesai sangat lama di mana pada perang tersebut hanya menggunakan senjata konvensional yang mana pada masa sekarang sudah banyak diperjual belikan khususnya negara yang melegalkan perjualan senjata api. Namun, perang digital pun sudah terdapat sumbu api pemantiknya karena dalam perang ini semua hal yang mustahil untuk terjadi dapat terbuktinya nyata kejadiannya.

Salah satu bentuk tentang adanya Cyber war adalah ketika pada tahun 2003 negara yang disebut dengan negara tirau bambu atau China diduga melancarkan serangan digital keapda Amerika serikat di mana pada serang tersebut menujukan kepada beberapa instansi penting ada di negara Paman Sam seperti: NASA dan Sandia National Laboratories. Operasi penyerangan yang dilakukan oleh negara tersebut disebut dengan operasi Titan Rain dari operasi ini memang tidak hanya mengincar kedua instansi tersebut namun juga melancarkan tindakan mereka terhadap kementrian luar negeri Amerika Serikat untuk bisa mendapatkan segala bentuk informasi berharga yang bisa digunakan untuk pengembangan senjata konvensional di negara China.

Tidaklah mustahil jika mana perang di era sekarang menggunakan sebuah teknologi, karena dengan adanya kemudahan untuk bisa mengakses seluruh perangkat tersebut, maka akan semakin meninggi pula kemungkinan perang dunia selanjutnya dipicu oleh perangkat digital. Segala bentuk virus digital diciptakan untuk bisa menunjang seluruh rangkaian serangan yang terjadi pada  Cyber war. Layaknya pada perang konvensional penciptaan virus sendiri memanglah sangat dibutuhkan karena ibarat senjata merekapun merupakan salah satu cara untuk bisa melakukan sebuah peretasan.

Perang dunia selanjutnya berasalkan dari perang dunia maya, maka tidaklah mustahil jika pada masa sekarang sudah menggunakan perangkat terbaru dengan menggunakan komputer yang unggul untuk bisa memenangkan dari perang dunia maya dan juga ada kemungkinan dari perang digital tersebut bisa menjadikan adanya perang dunia konvensional yang terjadi dan juga menimbulkan perang dunia terbaru yang mungkin saja menimbulkan banyak korban jiwa lebih banyak daripada perang dunia sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline