Balapan
"Angga jago lay talaik pay sekolah beko" Ucap ibu Angga. Angga pun bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sesampainya di sekolah Angga di panggil. Sebagai saksi atas perbuatan temannya yang bernama Kaluh. Dia berkelahi dengan seorang kakak kelas.
Setelah kejadian itu Kaluh menggumpulkan semua temannya. Kaluh ingin menyampaikan bahwa dia ingin merayakan kemenangannya melawan kakak kelas. Kaluh mengajak semuanya untuk berkumpul di rumahnya.
Angga bersiap-siap untuk pergi ke rumah Kaluh. Ketika sedang memanaskan motor. Kaluh menelpon dan berkata"Capeklah ang! Baele-ele jo". Angga langsung bergegas ke rumah Kaluh.
Ketika sudah hampir sampai. Kaluh menelpon"Ndak jadi di rumah den do, langsuang se ka Sakauik". Sakauik merupakan salah tempat bermain bola. Angga melanjutkan perjalan dan langsung menuju tempat tujuan.
Sesampainya di sana Kaluh sudah menyiapkan beberapa meja untuk berkumpul. Di sana juga sudah datang Arka, Rendi, dan juga yang lainnya. Kami bersenang-senang di sana. Ketika sedang asik bercerita. Angga memotong pembicaraan dan berkata"Beko pas pulang sia yang tibo dulu di rumah kaluh buliah agiah hukuman ka yang lain".
Dalam perlombaan ini yang ikut serta hanya berempat yaitu Angga, Kaluh, Arka, dan Rendi. Kami berempat langsung memulai perlombaan
Dalam perlombaan tersebut Kaluh memimpin dan Angga berada tepat di belakang Kaluh. Karena, takut kalah Angga memaju motornya dan melewati beberapa mobil. Sejengkal mendekati Kaluh, Angga menyalip mobil pemisah antara Kaluh.
Namun, dari arah berlawanan muncul sebuah mobil. Angga kaget dan melebar ke bahu jalan.
Teman-teman yang lain langsung menolong Angga dan membawanya ke rumah Kaluh. Angga tidak memiliki luka yang parah. Hanya goresan kecil dan tangannya yang terkilir. Setelah luka Angga diobati. Kami tertawa bersama melihat kecerobohan Angga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H