lelahkah dirimu berjalan
jalan diantara lembah
harapan, berputar-putar
bersama burung hijau berdaun,
meratapi kepergian mentari
yang dipuja semesta?
awan-awan telanjang
berlatar langit jingga, menuju
senja nan semu, mati
rusak, ditelan waktu
ditelan tirai kelam