Lihat ke Halaman Asli

MUHAMMAD GHIFARI ZIKRULLAH

Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030110 UIN Sunan Kalijaga

Gabung Cerezo Osaka, Hubner Pemain Indonesia Pertama di J1 League

Diperbarui: 13 Maret 2024   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Images RRI

Kabar mengejutkan, datang dari salah satu pemai Timnas Indonesia yaitu Justin Hubner. Setelah resmi naik level dari tim usia 21 Wolverhampton ke tim utama, pemain berdarah Belanda itu justru memutuskan untuk pindah ke Liga Jepang bersama dengan Cerezo Osaka. Hubner membela Osaka dengan status pemain pinjaman dari Wolverhampton di tahun 2024 ini. Keputusan mendadak yang cukup mengejutkan sebab masa depan Justin Hubner terbilang cerah. Pemain 20 tahun itu menyandang ban kapten Wolverhampton usia 21. Meski belum debut di tim senior Wolverhampton namanya sudah masuk daftar susunan pemain, perjuangan Hubner untuk tampil di kasta tertinggi Liga Inggris juga tidak mudah, perjalanan ini sudah dirintis pada 2019/20 atau saat usianya masih 17 tahun.

Awalnya Hubner hanya bermain dua laga di musim 2019/10, kemudian Hubner bermain 22 kali pada musim 2020/21, di musim selanjutnya Hubner di promosikan ke Wolverhampton usia 21 sambil tetap bermain di Wolverhampton usia 18, sempat hanya bermain sekali di musim 2020/21 Hubner kemudian bermain 13 kali pada musim 2021/22, dan 17 kali pada 2022/23. Sedangkan musim ini ia sudah bermain sebanyak 12 kali. Semua itu tentu saja dilakukan oleh Hubner untuk bisa bermain di kompetisi paling elite di dunia yaitu Premier League.

Saat tanda-tanda mulai berpihak pada Hubner mulai dipromosikan ke tim utama, Hubner malah bergabung dengan Cerezo Osaka. Di klub ini Justin Hubner akan bermain dengan mantan pemain Manchester United, Shinji Kagawa. Menjadi pilihan utama Wolverhampton Wonderers tentu saja tidaklah mudah, jika kualitas Justin Hubner dianggap belum sampai, klub tidak akan memberinya kesempatan. Sedangkan kans Hubner bermain di Jepang sangatlah tinggi, dengan status pemain asing, kualitas Hubner niscaya akan dieksploitasi habis-habisan, tenaga mudanya akan diasah. Bermain di Jepang sekaligus akan mengenalkan Hubner dengan kultur sepak bola Asia. Ini akan menjadi pelajaran berharga untuk menatap masa depan bersama dengan Timnas Indonesia.

Meski sudah diresmikan oleh Cerezo Osaka, Hubner baru bisa bermain bersama klub barunya pada 30 Maret atau laga pekan ke lima J1 League melawan Shonan Bellmare, pasalnya pemain berusia 20 tahun ini akan bergabung dengan Timnas Indonesia yang akan menghadapi Vietnam pada 21 Maret dan 26 Maret. Bergabung dengan Cerezo Osaka, Hubner mengaku senang dan siap memberikan penampilan terbaiknya untuk menghadirkan prestasi. Hubner akan menjadi pesepak bola pria pertama asal Indonesia pertama yang akan bermain di J1 League. Selain Hubner sebenarnya ada satu lagi pemain Timnas Indonesia yang bermain untuk klub asal Osaka tersebut. Ia adalah Zahra Muzdalifah. Pemain asal Indonesia yang lebih dulu bergabung dengan tim putri Cerezo Osaka.

Sementara itu, jika dilihat dari sejarah klub, Cerezo Osaka pertama kali dibentuk pada tahun 1957 dengan nama Yanmar Diesel Soccer Club. Baru pada tahun 1993 silam nama Cerezo Osaka resmi diperkenalkan ke publik. Pergantian nama Cerezo Osaka pun membawa petuah, baru setahun memakai nama itu, klub tersebut langsung menjuarai Japan Football League 1994 dan berhak lolos untuk promosi ke kasta teratas sepak bola Negeri Sakura.

Debut pertama Cerezo Osaka di Liga Utama Jepang juga tidak terlalu buruk. Klub kebanggaan masyarakat Osaka tersebut, berhasil finish di posisi 8 klasemen akhir. Sejatinya, nama Cerezo Osaka cukup mentereng dalam industry sepak bola Jepang. Namun prestasinya di Liga Jepang tidak sebesar namanya, klub yang bermarkas di Yodoko sakura Stadium ini terakhir kali mengangkat trofi Liga Jepang yaitu pada tahun 1980 ketika masih memakai nama Yanmar Diesel Soccer Club. Pada musim Liga Jepang 2017/18 sempat tampil menjanjikan dengan menghuni posisi ketiga di akhir klasemen. Selama keikut sertaan di kompetisi Liga Utama Jepaang, mereka telah berkutat dengan degradasi sebanyak 3 kali. Trofi terakhir yang dimiliki Cerezo Osaka adalah Piala Super Jepang pada tahun 2018 lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline