Lihat ke Halaman Asli

Cara Mendapatkan Kesan Pertama yang Baik Dari Konsumen

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="http://emzatravelservices.com.ve/idea-mobile-loan/"][/caption]

Hampir semua manusia ini ingin mendapatkan kesan baik dimata orang lain. Dan itu juga berlaku dalam dunia bisnis. Membuat konsumen menjadi “suka” dengan kita tentu diidamkan oleh semua pelaku bisnis. Mendapatkan kesan pertama dari konsumen tentu akan berkaitan jangka panjang ketika terjadi negosiasi, product knowledge dan tentu ketika kita ingin melakukan kerja sama jangka panjang. Dalam menjalani bisnis mbojosouvenir.net saya selalu membuat konsumen saya nyaman dan itu membutuhkan latihan khusus agar tidak terlihat kaku atau mengada-ngada. Berikut ini, saya akan memaparkan tentang, bagaimana sih Cara mendapatkan kesan pertama yang baik di mata konsumen, selamat membaca.

Bertemu dengan pakaian rapi dan wangi

Pada dasarnya semua manusia suka dengan keindahan, kerapian dan tentu suasana yang nyaman. Ketika bertemu dengan konsumen, usahakan untuk tetap berpenampilan rapi, jangan pernah untuk tampil apa adanya. Karena kesan pertama bisnis kita dilihat dari bagaimana cara kita berpakaian. Tak perlu mewah, setidaknya rapi saja sudah sangat mewakili.

Senyum dan kontak mata

Jika ingin diingat oleh konsumen kita, selalulah memberi senyuman setiap bertemu pertama kali, cobalah untuk senyum didepan cermin, berilah senyuman terbaik dan usahakan untuk tetap kontak mata, walau sesekali ada gerakan tangan ketika menjelaskan sesuatu.

Jangan monoton, sesekali bahas diluar topic

Sebagai pemilik bisnis, kita harus smart, mengetahui topic-topik hangat sangatlah penting. Konsumen sangat suka ketika kita menceritakan hal baru yang mungkin mereka belum tahu. Pun ketika mereka sudah tahu, nanti akan timbul komunikasi yang aktif. Ini penting, karena setiap manusia pasti berinteraksi, dan dalam bisnis juga ini berlaku untuk komunikasi aktif tersebut. Jangan monoton, sesekali bahas sesuatu diluar dari topic pembahasan (baca: diluar bisnis).

Perhatikan gerakan dan ekspresi konsumen

Terkadang kita menghadapi konsumen yang cemberut, pasif dan maunya to the point, sebenarnya ada teknik tentang bagaimana membuat mereka menjadi “cair” dan bisa antusias dengan kita, yaitu dengan cara “mirroring” yaitu kita mengikuti gerakan mereka perlahan tapi tidak mencolok, kita harus paham ekspresi mereka, ketika mereka sudah menunjukan ekspresi menarik, cobalah untuk mengatur strategi untuk banyak bertanya tentang aktifitas kesehariannya atau tentang daerahnya, ini akan membantu mencairkan suasana.

Sesekali isi sesuatu yang humor

Dalam menjalankan bisnis mbojosouvenir.net, saya selalu aktif mengajak konsumen saya untuk ngobrol seperti layaknya teman sendiri, mereka sangat suka diajak ngobrol. Tapi hati-hati, boleh kita untuk mengajak ngobrol hanya sesuaikan dengan waktu. Tetap perhatikan etika dalam berkomunikasi.

Jangan mendominasi

Komunikasi yang “sehat” itu terjadi jika ada feedback saat komunikasi terjadi. Usahakan untuk tetap mau mendengar ketika konsumen sudah menunjukan antusias berbicara atau menjelaskan sesuatu. Jangan pernah langsung memotong. Berilah sedikit anggukan kepala atau senyuman menandakan kita antusias.

Sesekali berikan konsumen hadiah atau sureprize

Memang iya, membutuhkan biaya lagi. Tapi untuk jangka panjang ini berpengaruh terhadap loyalnya seorang konsumen kepada kita. Sesekali berikan konsumen hadiah walau dia tidak menggunakan produk kita pada akhirnya.

Terima kasih sudah membaca tips dari saya, semoga bermanfaat yah. Salam sukses




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline