Lihat ke Halaman Asli

Bersinarlah Senantiasa

Diperbarui: 11 April 2020   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemanapun mataku memandang
Hanya dirimu yang senantiasa kulihat
Kemanapun pikiranku mengembara
Hanya senyummu yang senantiasa menjadi lentera

Riuh rendah mulutku berkata-kata
Bertarung angkuh merebut semua cita
Tetapi hatiku terus saja menyepi dan berpuasa
Bertahan untuk melantunkan namamu si pemberi cahaya

Langkah yang tak tentu
Selalu membawaku berakhir di pelupuk matamu
Karena dimanapun kaki ini berpijak
Hanya hadirmu yang senantiasa kudamba

Di jalan-jalan desa yang sepi
Di taman-taman kota yang ramai
Di tengah hutan-hutan hijau yang lebat
Di atas tanah-tanah gersang musim kemarau

Dalam lirih angin senja yang sendu
Ditemani sepucuk surat dari ibu
Sekali lagi aku menangis haru
Betapa mentari masih bersinar dipersimpangan jalan itu

Puri 11/04/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline