Lihat ke Halaman Asli

Adaptasi Sistem E-Learning Pada Pelestarian Kebudayaan Lokal Masyarakat Suku Sumbawa

Diperbarui: 10 Januari 2025   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suasana malam perkotaan (sumber: dreamina.ai/image generator)

Kebudayaan lokal merupakan sebuah bentuk nyata dari manifestasi nilai luhur yang diwarisi dari generasi ke generasi pada setiap daerah yang ada di Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman seta perubahan habit atau kebiasaan Masyarakat yang berada di lingkup perkotaan bahkan sampai ke pedesaan, pesona keunikan dari masing-masing tradisi yang mereka miliki perlahan kian memudar tergantikan oleh pengaruh yang dibawa secara digital oleh budaya asing dengan begitu masif serta mudah di akses dimanapun dan oleh siapapun.

Perkembangan zaman dan teknologi yang terjadi saat ini telah Memunculkan gagasan ataupun ide cemerlang dari sekian banyak akademisi yang ada di Indonesia, salah satunya yaitu; Shinta Esabella, S.T.,M.T.I. merupakan seorang dosen yang  mengampuh mata kuliah dasar pemrograman program studi informatika di universitas teknologi sumbawa  sejak (2015 hingga sekarang). Dikarenakan minatnya yang begitu tinggi di bidang rekayasa perangkat lunak, permasalahan terkait keterbatasan akses sumber literatur kebudayaan lokal (bahasa dan satra) di daerahnya memberikan ide untuk merancang sebuah media pembelajaran perangkat lunak berbasis e-learning.

Dalam pengembangan e-learning ini, Shinta beserta tim-nya melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder yang memiliki keahlian di bidangnya masig-masing, seperti pembelajaran cerpen bahasa sumbawa dengan pemateri bapak Mufti Jauhari, S, Pd.SD, kemudian sakeco oleh bapak Ariffianto, S.Sn, pidato bahasa sumbawa oleh Ibu Sulastri, S.Pd.,M.M.Inov, balawas ibu Aenun Jariah, S.Pd, batutir oleh ibu Rosidah, S.Pd.,M.M.inov, kemudian ada puisi bahasa sumbawa oleh bapak A. Rahim Eltara, dan terakhir ada materi pembelajaran aksara sumbawa  oleh bapak Abdul Hakim, S.Pd.

Literatur yang sudah terkumpul kemudian di klasifikasi dan disusun sdemikian rupa kedalm bentuk program web e-learning yang sanagat menarik. Pada setiap materi pembelajarannya, kumpulan modul serta video pembahasan di tempatkan secara runut dan sistematis yang dimana dalam hal ini sangat memudahkan user untuk memahami konteks materi dengan jelas. Tidak hanya itu, untuk menguji sejauh mana pemahaman user terhadap konten materi yang di paparkan pada modul dan video, Shinta dan rekan timnya juga membuat program kolom penugasan pada masing-masing materi pembelajaran yang ada di dalam e-learning. Jika user berhasil menyelesaikan tugas dan mendapatkan skor sesuai ketentuan pada setiap materi pembelajaran yang di pilih, maka sebagi reward user dapat mengunduh sertifikat sebagai bukti telah menguasai materi dengan baik.

Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari dukungan oleh dana Indonesia 2023, kemendikbudristek, dan LPDP yang mendukung secara penuh pembuatan flatform pembelajaran inovatif yang dapat di akses melalu tautan; https://e-bahasasamawa.id. Dengan harapan dapat memberikan dampak baik dalam penyegaran kebudayaan lokal khususnya bahasa dan satra di sumbawa yang perlahan memudar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline