Bila diperhatikan dari perkataan Monkey D Garp pada manga One Piece chapter 432, dimana ia mengatakan Markas Besar Angkatan Laut dan shichibukai terbentuk untuk menghadapi keseimbangan yonkou. Yonkou sendiri memiliki kekuatan yang sangat berpengaruh di lautan.
Sehingga apabila tiga kekuatan ini menjadi tidak seimbang, maka perdamaian dunia yang awalnya stabil akan menjadi hancur.
Namun, kenyataannya saat ini digambarkan kondisi lautan sedang morat-marit pasca tumbangnya yonkou Kaido dan Big Mom, belum lagi gerakan pasukan revolusi yang dipimpin Monkey D Dragon di berbagai negara.
Uniknya salah satu pemicu kehancuran perdamaian dunia yaitu akibat pergerakan generasi terburuk yang mengalahkan para yonkou dan shichibukai. Bahkan salah satu aktor utamanya adalah cucu Garb sendiri yaitu Monkey D Luffy.
Makanya tidak mengherankan jika di manga One Piece chapter 1054 Admiral Akainu berkata akan membalas serangan mereka dari segala sisi. Hal itu ditujukan kepada para bajak laut dan pasukan revolusi yang mengancam perdamaian dunia.
Akan tetapi, apabila serangan balik yang dipimpin Akainu itu gagal dan para marine malah menjadi kocar-kacir. Maka jelas saja perang besar yang melibatkan banyak pihak akan semakin sulit untuk dihindari, serta ending dari cerita One Piece juga akan semakin dekat.
Seperti yang Eiichiro Oda katakan pada tahun 2020 lalu, "Jadi di sinilah kita, siap memasuki babak terakhir cerita. Memakan waktu lama untuk kita mencapai 1000 bab. Namun karena saya merampungkan 1000 bab kamu harus percaya bahwa saya akan membawa kita hingga ke akhir. Ceritanya menunggu untuk melawan ekspektasi! Saya bersungguh-sungguh!"
Meskipun cerita One Piece telah memasuki babak final, namun kenyataanya masih saja membutuhkan waktu panjang untuk menanti ending One Piece. Hal ini dikarenakan dalam satu tahun saja hanya terbit sekitar 45-50 chapter saja.
Bahkan ada istilah yang cukup kontroversial dari para fans setia yang mengatakan, "Jangan Mati Sebelum One Piece Tamat".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H