Lihat ke Halaman Asli

Budidaya dan Pengolahan Jamur Tiram Putih, Prospek Bisnis Mahasiswa dan Dosen

Diperbarui: 30 Agustus 2022   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doktor Aliri, S.Hut., M.P. Sumber Foto : Hasyim/Humas Unamin

Unamin -- Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sorong mengikuti Pelatihan Cara Budidaya dan Pengolahan Jamur Tiram Putih yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sorong pada Sabtu (27/08/2022).

Dalam pelatihan ini bertindak sebagai narasumber yaitu Dosen Fakultas Kehutanan Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Kuitai Timur Kalimantan Timur, Doktor Aliri, S.Hut., M.P. yang merupakan dosen praktisi jamur tiram yang dihadirkan langsung dari Kalimantan Timur untuk memberikan ilmu secara praktek kepada Mahasiswa Fakultas Pertanian Unamin tentang cara budidaya jamur tiram putih.

Kehadiran Dr. Aliri di Unamin juga tentu ikut memenuhi target Indikator Kinerja Utama (IKU) kampus merdeka yaitu menghadirkan praktisi sebagi pengajar.

Dr. Aliri mengatakan pelatihan Ini bertujuan untuk memberi keterampilan serta mendampingi mahasiswa-mahasiswa terkait teknik budidaya dan pengolahan jamur tiram serta cara memasarkan hasilnya. Usaha budidaya jamur tiram dipilih karena dapat memberdayakan masyarakat dari segi ekonomi maupun kebutuhan gizi keluarga.

"Dengan latihan budidaya jamur kepada mahasiswa dan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan hutan, serta menjadi bekal untuk mahasiswa ketika nantinya sudah lulus, mereka bisa membuka usaha jamur tiram putih", Jelas Aliri.

Lebih lanjut Aliri mengungkapkan bahwa prospek budidaya jamur tiram sangat luar biasa dan permintaan akan jamur tiram sangat tinggi sehingga diharapkan agar Unamin menjadi salah satu sentral budidaya jamur tiram, baik dari bibit sendiri sampai jamur segarnya, selain itu juga mampu menciptakan produk turunannya seperti misalnya jamur krispi, pentol jamur, sate jamur dan lainnya.

Dengan begitu dapat  dikelola oleh mahasiswa maupun para dosennya sebagai usaha sampingan mengingat permintaan pasar saat ini belum mampu terpenuhi. (hsy)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline