Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Fatahillah Darma

Mahasiswa (43222010005)

Kepemimpinan Serat WedhaTama Mangkunegara IV dalam Upaya Pencegahan Korupsi

Diperbarui: 10 November 2023   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama : Muhammad Fatahillah Darma Husadha

NIM : 43222010005

Jurusan : Akuntansi

Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi & Etik

Universitas Mercu Buana

LATAR BELAKANG

Serat Wedha Tama seolah-olah belajar tentang kehidupan praktis, kehidupan lahiriah yang diliputi kebajikan, seperti mengikuti aturan keluarga, peraturan pemerintah, aturan agama, pendidikan rendah, Mendidik anak, mempunyai cita-cita luhur, cinta tanah air, dan kendali keinginanmu, berbudi pekerti dan menjauhi budaya jahat, dengan kata lain ajaran ini merupakan syariat lahiriah yang disertai akhlak mulia.

Serat Wedha Tama terdiri dari tiga suku kata, Serat, wedha dan tama. Serat artinya menulis atau berkarya dalam bentuk tulisan, wedha artinya ilmu atau pengajaran, dan tama berasal dari kata utama yang artinya baik, luhur atau mulia.

Dengan demikian, Serat Wedha Tama dimaksudkan sebagai karya sastra yang berisi ilmu pengetahuan untuk dijadikan bahan ajar untuk mencapai keutamaan dan keluhuran hidup dan kehidupan  manusia.

Karya sastra berupa sastra tradisional Jawa  (Tembang) yang mengandung filsafat Jawa ini  ditulis oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkunagara IV pada tanggal 3 Maret 1811 di Surakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline