Kota Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah dan terletak di pesisir utara Pulau Jawa. Sebagai salah satu kota utama di Indonesia, Kota semarang tidak lepas juga dengan pengaruh dari curah hujan yang tinggi dan bisa berdampak ke warga sekitar. Semarang, yang berada di tepi pantai utara Pulau Jawa, memiliki iklim tropis yang basah, dengan musim kemarau dan musim hujan yang jelas. Faktor geografis, topografi, dan perubahan iklim global memengaruhi pola curah hujan di Semarang. Dalam beberapa dekade terakhir, perubahan iklim telah menjadi faktor yang semakin penting dalam memengaruhi pola hujan di daerah ini, menyebabkan perubahan yang tidak dapat diprediksi dalam jumlah dan distribusi hujan.
Data di atas terdiri dari data curah hujan dari tahun 2016, 2017, 2020, 2021, dan 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang. Data ini digunakan selama lima tahun. Curah hujan di Kota Semarang biasanya tinggi dan bervariasi sepanjang tahun. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari, dengan rata-rata 340.26 mm dan 404.24 mm, sementara curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli dan Agustus, dengan rata-rata 75.96 mm dan 60.48 mm.
Framing Teks Berita Curah Hujan di Kota Semarang
Berikut adalah Hasil dari framing teks curah hujan di kota Semarang:
1. BMKG: Banjir di Semarang Disebabkan Curah Hujan Ekstrem
Dilansir dari Kumparan.com (07/02/2021), bahwa BMKG Stasiun Klimatologi Kota Semarang mencatat, peta sebaran curah hujan harian Kota Semarang pada 6 Februari 2021 pukul 07.00 WIB terukur hujan dengan intensitas lebat-ekstrem. Curah hujan pukul 07.00 WIB di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani bahkan mencapai 171 mm. Sukasno menjelaskan, analisis sementara menunjukkan pengaruh aktifnya Angin Monsun Dingin Asia dan adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Kondisi tersebut didukung dengan massa udara yang labil serta kelembaban udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas. Sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah, khususnya sebagian besar wilayah pantura tengah-barat termasuk Kota Semarang.
2. Banjir Semarang Disebut karena Hujan Ekstrem, Ahli: Kurang Tepat
Dilansir dari Kompas.com (08/02/2021), bahwa Sejumlah wilayah di Kota Semarang dikabarkan masih terendam banjir hingga Minggu (7/2/2021). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono menyebut, banjir di sejumlah wilayah Semarang ini diakibatkan oleh curah hujan ekstrem, selain pasang air laut.
3. Diguyur Hujan, Ratusan Rumah di Kota Semarang Terendam Banjir
Dilansir dari Sindonews.com (13/10/2022), bahwa Ratusan rumah di Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu dan Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, terendam banjir , Kamis (13/10/2022) sore. Selain sebab curah hujan tinggi, normalisasi Sungai Bringin yang melintas di lokasi juga belum selesai. Banjir juga menggenangi jalan pantura Semarang - Kendal. Banjir mulai terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Menjelang Magrib banjir mulai reda. Ketinggian air sekira 50 sentimeter. Kondisi ini sempat membuat jalan pantura lumpuh total. Arus lalu lintas mulai beranjak normal seiring banjir mulai surut.