Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Farras Arridlo

Mahasiswa 23107030127 UIN Sunan Kalijaga

Dari Ide Ke Publikasi: Tips Dan Trik Mengatasi Blokade Kreatif Dalam Menulis Artikel

Diperbarui: 2 Juni 2024   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://img.lovepik.com/photo/20211130/medium/lovepik-grey-desktop-office-stationery-picture_501288120.jpg

Menulis artikel itu mirip naik roller coaster: ada saat-saat menyenangkan, menegangkan, dan kadang bikin pusing. Biar lebih asik, yuk kita bahas perjalanan ini dengan bahasa yang santai!

Tahap 1: Mencari Ide

Menulis artikel dimulai dari ide. Ide bisa datang dari mana saja: ngobrol sama teman, baca berita, atau pengalaman sehari-hari. Saat ngobrol sama teman, kamu mungkin mendengar cerita unik atau pandangan baru yang bisa jadi bahan tulisan. Baca berita juga bisa memicu ide, terutama jika kamu menemukan topik yang sedang hangat dibicarakan atau kontroversial. Pengalaman sehari-hari pun tidak kalah penting. Kadang, momen kecil yang kita alami atau lihat bisa menjadi inspirasi yang besar. Ide yang menarik itu kunci utama buat mulai nulis artikel, karena ide tersebut akan menentukan arah dan fokus tulisanmu.

Keluh Kesah:

  • Buntu Ide: Kadang otak kayak lagi ngambek, ide-ide seru gak muncul-muncul. Ini bisa terjadi karena kelelahan, stres, atau kebosanan. Cara mengatasinya bisa dengan istirahat sejenak, jalan-jalan, atau melakukan hobi lain yang bisa menyegarkan pikiran.
  • Bingung Pilih: Banyak ide tapi bingung mau pilih yang mana, semuanya kayaknya oke! Ini sering kali membuat penulis terjebak di tahap awal. Solusinya adalah membuat daftar ide dan mengevaluasi mana yang paling relevan dan menarik bagi target pembaca. Kamu bisa juga coba menulis kerangka singkat untuk beberapa ide dan lihat mana yang paling mudah berkembang menjadi artikel lengkap.

Tahap 2: Ngumpulin Informasi

Setelah punya ide, tahap berikutnya adalah ngumpulin informasi. Proses ini melibatkan browsing internet, baca buku, atau bahkan wawancara dengan orang yang ahli di bidang terkait untuk dapetin fakta-fakta yang mendukung artikel kamu. Browsing internet bisa memberikan akses cepat ke banyak informasi, tapi hati-hati, gak semua yang kamu temukan di internet itu benar. Makanya, penting banget buat jeli milih sumber yang bisa dipercaya. Pilihlah situs web resmi, jurnal ilmiah, atau media terkemuka yang sudah diakui kredibilitasnya. Membaca buku juga gak kalah penting. Buku sering kali menawarkan informasi yang lebih mendalam dan terperinci yang mungkin gak kamu temukan di artikel online. Wawancara orang yang ahli atau memiliki pengalaman langsung bisa memberikan perspektif unik dan data yang akurat.

Keluh Kesah:

  • Cari Sumber Terpercaya: Di internet banyak info, tapi gak semuanya benar. Harus jeli milih sumber yang bisa dipercaya. Ini berarti kamu harus mengecek kredibilitas penulis, tanggal publikasi, dan validitas informasi. Jangan ragu buat merujuk ke beberapa sumber untuk cross-check data.
  • Capek: Ngumpulin info yang lengkap dan akurat itu kadang makan waktu dan tenaga. Proses ini bisa melelahkan, terutama jika topiknya kompleks atau membutuhkan data yang sangat spesifik. Solusinya, coba atur waktu riset dengan baik, buat jadwal yang jelas, dan jangan ragu buat istirahat kalau mulai merasa capek. Menggunakan alat bantu seperti aplikasi pengelola referensi juga bisa memudahkan proses ini.

Selain itu, kadang informasi yang kamu butuhkan tidak langsung tersedia atau sulit diakses. Dalam kasus seperti ini, kreativitas dan kesabaran sangat dibutuhkan. Kamu mungkin perlu mencari sumber alternatif, menghubungi ahli untuk wawancara, atau bahkan mengunjungi perpustakaan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Semua usaha ini penting untuk memastikan artikel yang kamu tulis didukung oleh informasi yang kuat dan dapat diandalkan.

Tahap 3: Nulis Draft Pertama

Sekarang saatnya nulis! Setelah ide terkumpul dan informasi didapatkan, langkah berikutnya adalah menuangkan semua itu ke dalam tulisan. Momen ini sering kali dianggap paling menantang karena halaman kosong bisa terasa menakutkan dan bikin bingung mau mulai dari mana. Sebelum mulai, ada baiknya buat outline atau kerangka artikel terlebih dahulu. Kerangka ini akan membantu kamu menentukan alur dan struktur tulisan sehingga tidak melebar ke mana-mana. Biasanya, artikel dimulai dengan pengantar yang menarik untuk menangkap perhatian pembaca, diikuti oleh tubuh artikel yang berisi informasi utama, dan diakhiri dengan kesimpulan yang mengikat semua poin yang telah dibahas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline