Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Fariz Akbar

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2022

Memahami Kehidupan, Tinjauan Singkat Hermeneutik Wilhelm Dilthey

Diperbarui: 23 November 2023   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Seni Memahami karya F. Budi Hardiman. Sumber: Dok. Pribadi

Lebensphilosophie

Dari beberapa tokoh besar yang memiliki sumbangan pemikiran terhadap studi hermeneutik, Wilhelm Dilthey memiliki posisi yang cukup krusial. Usahanya untuk terus mengembangkan hermeneutik membukakan jalan bagi siapapun. Hermeneutiknya banyak dimulai atas kritik terhadap modernitas, krisis atas industrialisasi, serta memiliki nuansa Zaman Romantik. Apresiasi terbesar Dilthey diberikan kepada pendahulunya, Schleiermacher. Istilah Verstehen (memahami) milik Schleiermacher dijadikan sebagai sebuah upaya epistemologis. Menjadi dasar bahwa "ilmu tentang manusia yang bertindak" dan "kenyataan sosial-historis" perlu sebuah metode.

Modernitas yang dikritik oleh Dilthey adalah positivisme. Dalam ilmu sejarah, positivisme adalah bentuk historisisme yang meyakini bahwa sejarah merupakan gerak mekanis dan objektif. Termasuk Marxisme yang tergolong di dalam pandangan ini. Pemikiran Dilthey dalam upayanya terhadap metode ilmiah juga berciri positivistis, atau lebih tepat menyebutnya sebagai dua aliran yang bertentangan. Realisme dan positivisme Prancis, dan idealisme Jerman. Pandangan inilah yang disebut sebagai Lebensphilosophie. Dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi filsafat kehidupan.

Lebensphilosophie tidak hanya berbicara mengenai pandangan hidup, namun di Jerman, istilah tersebut sudah menjadi aliran tertentu dalam sejarah pemikiran bangsa. Perjuangannya dimulai dari protes-protes terhadap formalisme, rasionalisme, hingga segala pikiran abstrak yang melampaui kehidupan manusia. Para pemikir aliran ini berpandangan bahwa kehidupan merupakan aliran yang terus menerus bergerak, untuk kepada sebuah proses menjadi (Werden).

Apa yang berusaha dikedepankan oleh penganut Lebensphilosophie adalah kehidupan batiniah dan pengalaman manusiawi. Bersamaan dengan kecenderungan manusia pada saat itu yang menyempitkan hidup hanya pada unsur lahiriahnya, seperti unsur teknologi, material, industri, dan ekonomi. Kehidupan, merupakan pangkal dan tujuan dari berpikir. Aspek batiniah merupakan sebuah kekuatan manusia, yang diiringi dengan kekuatan irrasional, seperti nafsu dan perasaan.

Dari Lebensphilosophie Dilthey mengembangkan hermeneutiknya. Menggeser pengetahuan bahwa hermeneutik bukan hanya usaha untuk memahami teks, tetapi sebuah metode ilmiah. Meletakkan dasar bahwa hermeneutik dapat menjadi dasar proses untuk memahami ilmu-ilmu humaniora.

Geisteswissenschaften

Justifikasi rasional bagi epistemologi Immanuel Kant yaitu menyelaraskan logika dengan realitas sesuai dengan cara kerja alam yaitu gravitasi, elektrisitas, kimia, dll berbeda dengan cara mengetahui manusia, masyarakat, dan budayanya. Geisteswissenschaften, atau ilmu humaniora masih didominasi oleh positivisme yang dikembangkan August Comte hingga akhir abad ke-19. Menggunakan metode-metode ilmu alam untuk mencari pengetahuan terhadap manusia dan masyarakat.  

Dilthey juga melakukan justifikasi rasionalnya terhadap Geisteswissenschaften yang berusaha untuk mengetahui orang lain secara benar. Menguak manusia tidak hanya dari sisi lahiriah tetapi juga batiniahnya. Aspek lahiriah orang lain tentu dapat dianalisis secara objektif dan tunduk terhadap cara kerjanya seperti seorang dokter yang memeriksa kondisi jantung manusia. Adapun aspek batiniah yang berusaha dianalisis dan diakses merupakan tugas daripada Geisteswissenschaften itu sendiri. Lebih ditekankan lagi terhadap kehidupan batiniah orang lain.

Schleiermacher mewarisi istilah Nacherleben, atau mengalami kembali yang kemudian diteruskan oleh Dilthey sebagai metode hermeneutiknya. Dilthey menghilangkan aspek psikologistis yang terdapat pada Schleiermacher dengan merumuskan bahwa interpretasi tidak hadir atas introspeksi melainkan pemahaman atas ekspresi kehidupan, dunia sosial-historis.

Erklren dan Verstehen 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline