Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Farid Dimjati Lusno

Mahasiswa Program S3 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Inovasi Teknologi Cold Fogging dalam Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti

Diperbarui: 28 September 2023   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.freepik.com/free-vector/creative-mosquito-control-background_3158016.htm

Dalam upaya meningkatkan efektivitas pemberantasan nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama demam berdarah, teknologi Cold Fogging kini mulai diaplikasikan. Berbeda dengan metode fogging konvensional yang umum dilakukan di Indonesia, Cold Fogging menawarkan sejumlah keunggulan, seperti kemampuan untuk menjangkau area sulit, menghasilkan partikel mikro, dan mengurangi penggunaan bahan kimia.

Cold Fogging menggunakan tekanan tinggi untuk mengubah larutan insektisida menjadi partikel mikro yang dapat menembus celah-celah sempit dan area sulit dijangkau, sehingga lebih efektif dalam mengeliminasi nyamuk Aedes aegypti dan patogen lainnya. Sementara itu, fogging konvensional atau thermal fogging, mengandalkan panas dari pembakaran untuk membentuk kabut, yang menghasilkan partikel lebih besar dan asap.

Keunggulan lain dari Cold Fogging adalah dampak lingkungan dan risiko kesehatan yang lebih rendah. Teknologi ini tidak menghasilkan panas dan asap, serta memungkinkan penggunaan bahan kimia yang lebih sedikit, menjadikannya solusi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan dibandingkan fogging konvensional.

Diharapkan, dengan penerapan teknologi Cold Fogging, upaya pemberantasan nyamuk Aedes aegypti dan penanggulangan demam berdarah dapat lebih optimal, melindungi masyarakat dari risiko penyakit dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Kesimpulan:Penerapan teknologi Cold Fogging menandai langkah maju dalam pemberantasan nyamuk Aedes aegypti. Dibandingkan dengan metode fogging konvensional, Cold Fogging menawarkan penetrasi yang lebih baik, penggunaan bahan kimia yang lebih sedikit, dan dampak lingkungan yang lebih rendah, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya melindungi masyarakat dari demam berdarah dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline