Lihat ke Halaman Asli

Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Dasar Negara

Diperbarui: 28 April 2021   04:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila sebagai dasar negara telah disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia. Namun pada perwujudannya banyak sekali mengalami pasang surut, kita pun tahu bahwa pernah ada upaya untuk menggantikan ideologi Pancasila dengan yang lainnya. Pada masa orde lama, kondisi politik dan keamanan menjadi masa transisi dari masa penjajahan ke masa kemerdekaan.
Pada   masa   ini   masih   terjadi   pencarianbentuk   penerapan   Pancasila,   yang   terbagimenjadi 3 periode  yakni,   1)   Periode 1945-1950, pada periode ini penerapan Pancasilasebagai   dasar   negara   mengalami   berbagaipermasalahan   hingga   munculnya   upaya-upaya   pemberontakan   yang   tujuannyamengganti   Pancasila   dengan   ideologilainnya. 2) Periode 1950-1959, pada periodeini   Pancasila   tetap   menjadi   dasar   negaranamun penerapannya lebih diarahkan sepertiideologi liberal. 3) Periode 1956-1965, yangdikenal   dengan  demokrasi  terpimpin   yangmana   kekuasaan   berada  ditangan   Presidenpada   waktu   itu   yaitu   Soekarno.Pemberontakan yang terkenal pada  periodeini adalah pemberontakan PKI pada tanggal 30   September.
Meskipun   berhasildigagalkan, bukan berarti ancaman terhadapnilai-nilai   Pancasila   sebagai   dasar   negarayang datang dari dalam negeri maupun luarnegeri berakhir

Pada masa reformasi, tantangan dalam penerapan Pancasila tidak bersumber dari ancaman-ancaman pemberontakan lagi, akan tetapi tantangan yang dihadapi bersumber dari kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas (kebebasan berekspresi, kebebasan berorganisasi, kebebasan berbicara, dsb), menurunya rasa persatuan dan kesatuan antar warga bangsa, serta tantangan terhadap perkembangan dunia yang begitu sangat cepat dan mendasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline