Lihat ke Halaman Asli

Analisis Perkembangan dan Permasalahan Industri Ayam Boiler di Indonesia

Diperbarui: 13 Juli 2024   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Muhammad Faluthy

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM

Program Studi Ekonomi Pembangunan

Indonesia memilki potensi yang luar biasa banyak mulai dari segi letak geografis, memiliki iklim tropis, memiliki tanah yang subur dan kaya akan hasil mineralnya , serta 62% wilayah indonesia di dominasi oleh laut yang luas dan kaya akan sumberdaya nya. Dengan melimpahnya sumber daya alam yang di miliki oleh Indonesia, Indonesia bisa menjadi salah satu negara produsen terbesar di dunia dari banyak sektor mulai dari sektor laut yaitu perikanan, sektor peternakan yaitu sapi, kambing, ayam dan lain-lain, sektor pertanian dan perkebunan yaitu cabai, cengkeh dan buah buahan, dan sektor hasil bumi yaitu batubara, emas, gas alam, dan minyak bumi.

            Salah satu sektor industri yang dalam kurang waktu tiga tahun kebelakang ini terlihat perkembangannya adalah sektor peternakan yaitu industri ayam ras dan ayam boiler. dapat di lihat dari keempat provinsi  yaitu; Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur rata-rata mengalami peningkatan, meskipun juga sedikit mengalami penurunan terutama di provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

 Sumber: https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/NDg4IzI=/produksi-daging-ayam-ras-pedaging-menurut-provinsi.html

Hal Ini membuktikan bahwa perkembangan industri ayam ras dan ayam boiler di Indonesia cukup signifikan, dan dalam perkembangannya industri ini juga sangat berperan penting terhadap perekonomian Indonesia, tidak hanya sebagai sebagai produsen makanan akan tetapi industri ini sangat berbepran penting juga terhadap peningkatan pendapadatan dan pengurangan pengangguran hal ini di karnakan banyaknya tenaga kerja yang di libatkan baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam memproduksi ayam mulai dari peternakan, distribusi, hingga pemasaran. Di daerah pedesaan biasanya alternatif pekerjaan sangatlah terbatas namun dengan hadirnya industri ayam ras dan ayam boiler di suatu wilayah pedesaan dapat menawarkan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat agar mempunyai pendapatan dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

            Tentunya dengan perkembangan industri ayam ras dan ayam Boiler yang ada di indonesia memiliki potensi yang harus terus di kembangangkan bukan hanya di indonesia saja tetapi juga di kembangan di dunia internasional seperti PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang sudah memulai perkembangannya di dunia internasional

Dilansir dari; https://ekonomi.bisnis.com/read/20220713/12/1554474/ekspor-ayam-ke-singapura-charoen-pokphand-cpin-kantongi-rp40-miliar. Pada tanggal 13 Juli 2022 PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Melalukan ekspor pertamanya dengan produk unggas ke Singapura dengan total nilai Rp.2 miliar. Dan jumlah tonase produk yang di ekspor untuk pertamkalinya seberat 50 ton. Dan dalam kesepakatannya PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Dengan importir Singapura PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. akan mengirim 1.000 ton yang akan di lakukan bertahap hingga akhir periode 2022.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Bapak Menteri Pertanian dan jajarannya dan stakeholder yang telah hadir mendukung dan merealisasikan sehingga ekspor perdana ke Singapura dapat terlaksana," ujar Presiden Komisaris CPIN Hadi Gunawan Tjoe dalam sambutannya. Sebelumnya pada 20 hingga 23 Juni 2022 telah terlaksana audit country level oleh Singapore Food Agency (SFA). Pada 30 Juni 2022, CPIN telah tersertifikasi oleh SFA dan ditetapkan sebagai perusahaan unggas Indonesia yang dapat melakukan ekspor ke Singapura.

            Namun pada kenyataannya di lapangan yang terjadi, kontribusi pemerintah dalam hal membantu perkembangan industri ayam ras dan boiler masih kurang maksimal dalam sikap netral keberpihakannya. Dalam beberapa tahun kebelakang sekitar pada tahun 2018-2019

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline