Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Retorika Alam

Diperbarui: 22 April 2020   05:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Membuka jendela dengan menatap pagi

Bukan sekedar melihat indahnya mentari

Menghirup nafas kesegaran embun embun

Di samping tenang menyegarkan juga sejuk


Maknawi alam mebacakan puisi puisinya

Melalui kicauan pagi burung burung kecil

Derasnya air di tanah tanah berair ini

Dengan ikan ikan penghuni alam air


Berjalan di atas batu batu alam nan elok

Cahaya matahari membentuk pola pola

Dibawah goa goa penuh dengan sunyi

Hamparan padi berdansa dengan sang angin


Bersama dengan air api tanah udara

Elemen bumi penyatu alam ini

Hembusan sang mentari terik merona

Gunung menjulang tinggi dengan kekhasannya


Retorika alam menyatu dengan syair syairnya

Meneguk segelas air penyegar diri

Alam berbicara dengan kelembutan dan kasih

Menyapa setiap makhluk bumi di dalamnya

Oleh: Muhammad Fajar Setiawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline