Lihat ke Halaman Asli

Bunga Kenanga Sajak Melati

Diperbarui: 12 April 2020   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan bernyanyi nyanyi dengan gemuruh lebatnya menyambar
Dia menangis meneteskan ratusan air dengan penuh kenangan
Burung burung berpaduan suara mengisi derasnya hari ini
Mengikat segala ikatan dengan daun daun yang jatuh di hadapan
Berserakan bagai kenangan indah yang tak terlupakan juga
Mengisi hati dengan kegundah gulanaan yang tak pernah terusik

Megah diangkasa dengan kucuran air hujan yang berjatuhan
Di tanah basah ini terjadi kehidupan setitik demi setitik
Merekah ke angkasa menerangi puspa angkasa yang cerah
Menyambung ulur demi uluran akar akar penggoyah tanah
Menjadikan suara angin sebagai sambutan di siang malam
Merdu menyanyikan lagu lagu hujan di kala kelam

Tumbuh dengan kenanga mekar seperti melati harum semerbak
Melewati asa yang berbatasakan luasnya alam semesta
Menuai cinta kasih sayang bukan hanya satu julukan semata
Menginginkan emas dari kenanga yang seharum bunga melati
Bewarna warni mengisi kehidupan yang mungkin saja hampa
Sandiwara hujan mengisi kekosongan kekosongan waktu


Pagi menjadi siang, siang menjadi senja, senja tertutup malam
Merekah bagai bunga kecil yang baru lahir menatap langit
Tersenyum lebar melihat indahnya dunia, melihat segarnya udara
Melangkah demi langkah menuju impian yang ada di depan sana
Embun embun asa tercetak manis di kertas emas bertuliskan perak
Bunga kenanga sajak melati kelopak warna menghiasi dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline