Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Faizullah Pasha

Mahasiswa Teknik Mesin

Inovasi Ramah Lingkungan dan Terobosan Medis: Pemanfaatan Limbah Udang untuk Pengembangan Film Lapisan Implan Tulang Berbasin Kitosan

Diperbarui: 9 November 2024   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CHITOSAN/MWCNT FILM

Indonesia menciptakan inovasi berkelanjutan dengan mengubah limbah kulit udang tambak menjadi kitosan berkualitas tinggi yang berguna di berbagai sektor industri. Melalui pendekatan efisien dan ramah lingkungan, kitosan yang dihasilkan memiliki kemurnian dan kekuatan unggul, menjadikannya pilihan ideal dalam bidang kesehatan, pengemasan makanan, dan pengolahan air.

Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Dr. Andoko, S.T., M.T. dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (UM), dan difokuskan pada pengembangan material film pelapis implan tulang berbasis paduan titanium (Ti-6Al-4V) yang dikombinasikan dengan nanochitosan dari limbah kulit udang dan Multi-Walled Carbon Nanotube (MWCNT). Inovasi ini tidak hanya meningkatkan biokompatibilitas tetapi juga ketahanan korosi pada implan tulang, sehingga memperpanjang usia pakai dan meningkatkan keamanan penggunaan implan medis.

Proses sintesis kitosan melibatkan tahapan demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi pada nanochitosan agar lebih efisien dalam penggunaan bahan dan energi, yang dioptimalkan melalui pendekatan Response Surface Methodology (RSM). Dengan inovasi ini, nanochitosan dari limbah udang tambak dapat dihasilkan secara lebih ramah lingkungan dan memberikan manfaat luas dalam dunia medis.

Lapisan nanochitosan yang diaplikasikan dalam film pelapis implan menunjukkan biokompatibilitas yang sangat baik, mengurangi risiko peradangan atau reaksi tubuh terhadap implan. Para mahasiswa yang terlibat dalam proyek penelitian ini juga mendapatkan kesempatan berharga untuk berkontribusi dalam riset yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Temuan ini telah didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk memastikan perlindungan dan penerapan teknologi ini secara berkelanjutan. Dengan adanya inovasi ini, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam produksi kitosan ramah lingkungan dan pengembangan teknologi medis yang inovatif, memperkuat posisi industri dalam negeri di kancah internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline