PENDEKATAN DAN STRATEGI, PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran dalam kaitannya di dunia pendidikan di semua mata pelajaran baik tingkat SD, SMP SMA maupun perguruan tinggi pada hakikatnya mempunyai tujuan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Dalam hal ini salah satunya Pendidikan Jasmani sama halnya dengan mata pelajaran yang lain seperti Bahasa Indonesia, Matematika, PKn, IPA, IPS ditunntut untuk melaksanakan program tuntas belajar. Maka dari itu guru Pendidikan jasmani dituntut untuk bagaimanan caranya agar Pelajaran Pendidikan Jasmani dapat menuntaskan belajarnya sehingga dapat menghasilkan output yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Dalam kegiatan Pembelajaran Pendidikan Jasmani tentunya seorang guru harus memperhatikan Pendekatan dan Strategi pembelajaran yang tepat yang digunakan oleh deorang guru terhadap peserta didiknya, agar nantinya materi yang disampaikan oleh guru dapat diserap dengan baik oleh peserta didiknya sehingga tujuan pembelajaranya dapat tercapai dengan hasil yang baik tentunya.
Oleh karena itu dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani akan dijabarkan mengenai pendekatan dan strategi pembelajaran sebagai berikut :
- Pendekatan Mengajar Pembelajaran Pendidikan Jasmani
- Pembelajaran Pendidikan Jasmani sangat ditentukan oleh pendekatan pembelajaran yang dipilih oleh guru terhadap keterampilan yang akan dipelajari siswa. Para ahli sepakat bahwa pembelajaran pendidikan jasmani terdapat dua cara pendekatan pembelajaran yaitu pembelajaran langsung dan pembelajaran tak langsung. Dalam hal ini tentunya kedua cara ini masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Kali ini penulis akan mencoba menjabarkan pendekatan langsung dan pendekatan tak langsung agar nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan menggunakan pendekatan mana yang lebih cocok digunakan dalam pelaksanaannya di lapangan.
- Yang pertama dengan pendekatan langsung akan lebih efektif agar siswa mempelajari materi yang khusus. Dalam hal ini pembelajaran langsung dapat melibatkan hal-hal berikut diantaranya adalah
- Lingkungan yang berorientasi pada tugas gerak, tetapi tidak terlalu ketat dengan berfokus pada tujuan akademis
- Pemilihan tujuan pembelajaran yang jelas, materi pelajaran dan pengamatan kemajuan siswa secara aktif, harus benar-benar diperhatikan
- Kegiatan pembelajaran yang terstruktur
- Umpan balik yang berorientasi secara akademis.
Apabila seorang guru dapat memanfaatkan ke empat faktor tersebut dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Pendidikan Jasmani melalui pendekatan langsung, maka besar kemungkinan materi yang disampaikan oleh guru dapat diserap dengan baik oleh peserta didiknya.
Dalam hal ini pembelajaran langsung biasanya seorang guru dapat meakukan pengontrolan yang penuh terhadap peserta didik, sehingga guru dapat dengan mudah memperbaiki kesalahan secara langsung terhadap peserta didik tanpa harus ditunda, sehingga pembelajaran akan berjalan dengan baik dengan hasil maksimal.
Kemudian guru juga dengan mudah mendemonstrasikan materi pembelajaran yang diajarkan serta dengan akan mudah di demonstrasikan langsung oleh siswa, selain itu dengan menggunakan metode pendekatan langsung akan terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan suswanya, yang pada akhirnya keberhasilah pembelajaran akan berjalan dengan baik.
Yang kedua Pembelajaran tak langsung mengalihkan tugas mengontrol dalam arti guru tidak mengendalikan pembelajaran langsung terhadap siswanya melainkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengerjakan tugasnya secara bersama-sama, pembelajaran tak langsung tidaklah mudah menjelaskan seperti pembelajaran langsung.
Dalam hal ini pembelajaran tak langsung melibatkan gambaran-gambaran sebagai berikut :
- Materi pelajaran disajikan lebih secara menyeluruh, artinya tidak dipecah menjadi beberapa bagian, karena dianggap materi akan lebih bermakna bagi siswa.
- Tugas siswa dalam proses pembelajaran biasanya dikembangkan, sehingga pemikiran, perasaan atau keterampilan berinteraksi dari siswa yang dikembangkan ke dalam pengalaman belajar yang dirancang oleh guru.
- Sifat-sifat individual dari kemampuan, minat dan kebutuhan siswa memperoleh pertimbangan tersendiri.
Dari kedua cara pembelajaran tersebut yang biasanya lebih digunakan oleh guru sesuai dengan kesepakatan para ahli yang lebih mudah dilaksanakan dan lebih dominan digunakan adalah pembelajaran langsung.