Sebagai awam, saya tak menyadari Covid-19 itu apa. Yang saya ketahui hari ini. Di india, 360 ribu jiwa tertular. Per harinya, 3.200 jiwa meninggal. Ribuan diantaranya, dibakar sesuai agama. Kabut kematian menghiasi langit India. Contoh nyata, terlihat di depan mata. Di negeri sendiri, angka penurunan terlihat. Rasa semangat untuk mengalahkan, berada di kelopak. Seperti di Selandia Baru. Sedikit bersabar, dapat bebas, berkumpul bersama kerabat.
Tetapi, rasa optimis itu, seakan memudar. Banyak cerita yang menentang kebijakan menunda berkumpulnya hari raya. Banyak yang tidak bersabar. Sebenarnya, sudah diceritakan. Tahun lalu, 4 libur Panjang, berdampak kenaikan penularan yang sangat besar. Kekhawatiran terhadap contoh India, seharusnya dirasakan bersama. Bukan, seakan abai, bahkan cerita belaka.
Semua di mata salah. Lalu, siapakah yang benar dan harus didengarkan? Bukan perayaan yang dilarang. Tetapi, mobilitas besar, yang mengancam semua kalangan. Tak cukup kah, 45.000 kematian?
Indonesia akan menyerah, biarlah Covid-19 ini terus berangsung tak kunjung usai. Termasuk menyerang saya kelak. Tetaplah keras kepala, hiduplah sesuka anda.
Iriansyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H