Lihat ke Halaman Asli

Muhammad fahrulrozzi Iriansyah

Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tibet dan Berbagai Masalahnya

Diperbarui: 9 Januari 2021   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tibet merupakan salah satu provinsi di Republik Rakyat Tiongkok yang memiliki Daerah Otonomi Khusus dan memiliki nama lain Cina Xizang. Letak Provinsi Tibet berada di pegunungan Himalaya yang merupakan salah satu puncak tertinggi di dunia. Tibet berbatasan langsung dengan Bhutan, India dan Nepal. Lhasa merupakan Ibukota tibet, luas wilayah Tibet sekitar 1.221.600 km2 dan memiliki populasi 2.894.000 jiwa. Sebelum Republik Rakyat Tiongkok berada, Tibet sebagai negara sudah lebih dulu merdeka sebagai negara. namun, setelah berdiri sebagai negara berdaulat, Tiongkok berambisi menjadikan dirinya sebagai negara besar. pada tahun 1950, puluhan ribu tentara Tiongkok menginvasi Tibet untuk memiliki SDA hingga hari ini Tibet masih menjadi salah satu bagian dari Tiongkok. Tibetan merupakan nama asli penduduk Tibet.  

Agama asli penduduk Tibet disebut dengan agama Bon, namun pada saat ini mayoritas masyarakat Tibet memeluk agama Buddha. Daging sapi, daging kambing dan produk susu merupakaan makanan utama masyarakat tibet. Selain itu, Pakaian tradisional yang hangat, tebal dan longgar dengan pinggang lebar dan lengan panjang dan rok, menyesuaikan keadaan daerah Pegununggan merupakan pakaian sehari-hari masyarakat Tibet. 

Tibet merupakan negara yang sangat unik untuk di kunjungi wisatawan lokal Tiongkok maupun wisatawan mancanegara terlebih berada di daerah pegunungan dan terdapat gunung Erverst. Daya tarik terhadap tibet ini sungguh besar seperti Sumberdaya air tawar yang berada di tibet sungguh melimpah sehingga banyak di perebutkan.

Kekuatan dan Kelemahan Tibet dalam mempengaruhi kegiatan diplomasi

Air tawar

Dataran Tinggi Tibet merupakan kekuatan dan daya tarik tersendiri, danau alpine yang besar, dan air terjun yang hebat - gudang air tawar yang sangat melimpah sehingga daerah ini berfungsi sebagai daerah hulu untuk banyak sungai terbesar di Asia.. Menurut studi oleh United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa organisasi lingkungan global terkemuka, hampir setengah dari populasi dunia menetap di daerah aliran sungai sungai yang sumbernya terletak di Dataran Tinggi Tibet. 

Sumber daya air Tibet, telah menjadi elemen nudaya dan politik  yang krusial sehingga orang-orang Tiongkok bertekad mengelola dan mengendalikan hal ini. Sumberdaya Air tawar tibet juga mempengaruhi hubungan diplomasi Tiongkok dan India yang mulai bersitegang akibat pembangungan bendungan, hal itu memicu ketengangan antara kedua negara yang mengakibatkan diplomasi kedua negara sempat memenuhi jalan buntu.

Potensi pemanfaatan PLTA di Tibet

Selain Air tawar yang dapat di konsumsi tibet juga memberlakukan Pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Tujuanya Untuk memenuhi target energi terbarukan, Cina memanfaatkan tenaga air di tibet. Di Tibet, bendungan raksasa ditempatkan di sungai Yarlung Tsangpo Dataran Tinggi Tibet. Tiongkok merencanakan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk bisa menghasilkan listrik sebesar 38 gigawatt.

Sebuah survei pemerintah Tiongkok menyatakan bahwa sumber energy tenaga air yang berada di Tibet memiliki potensi untuk menghasilkan lebih dari 170 juta kilowatt listrik. Sebuah Energy terbaharukan yang dimiliki Tibet untuk masa depan. 

Pemanfaatan potensi PLTPB (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) oleh Tiongkok

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline