Lihat ke Halaman Asli

Belajar Sambil Berdampak di SD Kartika XIX 2 Kota Cimahi

Diperbarui: 11 November 2022   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Salah satu dampak dari pandemi COVID-19 terhadap pendidikan Indonesia adalah semua institusi terpaksa meniadakan kelas luring atau tatap muka. Pendidikan harus menyediakan orang dengan berbagai jenis perubahan. Salah satunya adalah perubahan kelas sosial individu yang akses pendidikannya harus setara dan adil. 

Merdeka Belajar merupakan gagasan yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang mengutamakan pendidikan kepribadian dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Tujuannya adalah untuk menciptakan siswa yang kritis, kreatif, kolaboratif dan kompeten. 

Dimasa transisi ini mampu mewujudkan apa yang sudah menjadi tujuan. Hal itu disebabkan sekolah yang sudah membolehkan sebagian siswa untuk belajar langsung di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal tersebut yang menjadikan pemerintah membuat inovasi berupa kegiatan Kampus Mengajar yang mana mahasiswa memberi pengajaran selama masa transisi ini. Berbagai kegiatan diharapkan mampu membantu sekolah untuk memaksimalkan pembelajaran.

Program Kampus Mengajar merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan kegiatan seperti asistensi mengajar agar memberdayakan mahaiswa dalam membantu proses kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar. Sekolah SD yang dijadikan sasaran kampus mengajar angkatan 3 ini adalah SD yang memiliki akreditasi dibawah A salah satunya SD Kartika XIX-2 Cimahi. Dikesempatan ini, mahasiswa peserta memiliki tanggung jawab dalam pendampingan untuk membantu pihak sekolah pada proses mengajar, membantu untuk mendekatkan dengan berbagai teknologi dan membantu administrasi di persekolahan.

Ketika sedang mengemban amanah untuk mengabdi di sekolah ini banyak sekali kegiatan yang telah saya dan teman-teman lakukan, diantaranya pesantren kilat, kelas menanam dan pentas seni kenaikan dan kelulusan serta berbagai kegiatan lainnya yang tidak dapat dijelaskan disini.

Pesantren kilat ini diadakan selama satu minggu full. Diisi dengan berbagai kegiatan. Awal kegiatan adanya sambutan dari kepala sekolah. Sambutan tersebut menjadi pembuka kegiatan pesantren kilat di SD Kartika XIX 2 Kota Cimahi. Pada hari berikutnya setiap hari diawali dengan shalawatan dan doa serta tilawah qur'an. Kami juga mengadakan berbagai kegiatan lomba seperti cerdas cermat yang beranggotakan siswa kelas 3-6. Selain itu ada lomba adzan yang menjadi peserta adalah siswa kelas 3-6 juga. Adapun lomba mewarnai untuk siswa kelas 1-3.

Dokpri

Kelas menanam ini muncul ketika melihat halaman yang luas pada SD ini. Halaman yang cukup luas membuat kami berpikir bahwa kelas menanam sangat ideal untuk diselenggarakan. Kelas menanam diselenggarakan secara serentak dari siswa kelas 1-6 di hari yang sama. Setiap jenjang kelas diberika benih yang berbeda sesuai dengan tingkat kecepatan tumbuh. 

Siswa kelas bawah diberikan benih dengan kecepatan tumbuh yang cepat, dengan demikian siswa akan menjadi senang menanam karena terdapat kepuasan tersendiri ketika tanaman yang kita tanam itu tumbuh. Begitupun siswa kelas atas diberikan benih yang tumbuh lebih lama karena siswa kelas atas sudah lebih baik dalam mengatur emosi dan rasa sabar.

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline