Lihat ke Halaman Asli

MUHAMMAD FAHMI GYMNASTIAR G

Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Mahasiswa MMD 677 Universitas Brawijaya Menggali Potensi Desa Dalam Bentuk Industri Batako

Diperbarui: 19 Agustus 2023   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pamatan, Tongas, Probolinggo

Mahasiswa Membangun Desa (MMD) atau biasa dikenal dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa Universitas Brawijaya. MMD bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam masyarakat dan berkontribusi guna memecahkan masalah atau memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat tersebut.

Tim MMD 677 Universitas Brawijaya (UB) di Desa Pamatan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, melakukan pemetaan dan penetapan atas potensi yang dimiliki oleh Desa Pamatan guna dapat menetapkan atau mempromosikan potensi tersebut kepada khalayak umum supaya dapat meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD) dan membuat nama Desa Pamatan lebih dikenal dengan adanya penetapan potensi unggulan desa.

Penanggungjawab program kerja "Pemetaan Potensi Unggulan Desa" Maura Sandrina Meydine mengatakan bahwa dalam proses menganalisis Pemetaan Potensi Unggulan Desa ini perlu memperhatikan dan menganalisis SWOT. Suatu daerah (desa) yang memiliki potensi akan melakukan pengembangan di berbagai sektor seperti industri, peternakan, pertanian dan sektor lainnya, supaya dapat menjadi kawasan yang mampu bersaing dengan daerah lain. Analisis SWOT merupakan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dari suatu hasil pemetaan yang ada. Melalui analisa SWOT diharapkan bermanfaat untuk menetapkan pilihan-pilihan strategi dalam memahami potensi-potensi yang dimiliki suatu desa tersebut.

Industri Batako Desa Pamatan

16 Juli 2023, Probolinggo -- Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya telah menggali potensi desa dalam industri batako melalui proses pemetaan yang berfokus pada sektor tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk memberdayakan masyarakat desa dan mendorong pengembangan ekonomi lokal secara berkelanjutan. Proses pemetaan melibatkan analisis data, survei lapangan, dan interaksi aktif dengan masyarakat desa untuk memahami potensi dan tantangan yang ada.

Melalui pemetaan ini, berikut adalah beberapa temuan penting yang berhasil diungkap oleh kelompok MMD 677:

1. Sumber Daya Alam yang Melimpah: Desa Pamatan ini memiliki sumber daya pasir dan tanah liat yang melimpah, yang merupakan bahan utama dalam produksi batako. Potensi ini memberikan keunggulan komparatif bagi desa setempat dalam industri batako.

2. Permintaan yang Stabil: Permintaan angka daya jual beli tetap stabil karena pembangunan infrastruktur dan konstruksi bangunan terus berlangsung di sekitar wilayah ini. Hal ini memberikan peluang bagi para industri batako rumahan untuk tumbuh dan berkontribusi pada pembangunan daerah.

3. Teknologi dan Pelatihan: Melalui pemetaan, tim MMD mengidentifikasi bahwa beberapa usaha industri batako masih menggunakan teknologi tradisional. Dalam rangka meningkatkan daya saing dan efisiensi produksi, mahasiswa MMD mendorong adopsi teknologi modern dan memberikan pelatihan tentang teknik produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

4. Potensi Pemasaran: Industri batako di desa Pamatan ini memiliki peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan memperluas jaringan distribusi dan memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran.

Produk Hasil Industri Batako

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline