Desa Lampeji adalah salah satu desa di Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember. Desa ini mayoritas dihuni oleh suku Madura dan memiliki luas wilayah 13,35 km² dengan tiga dusun, yaitu Dusun Peji Mangar, Dusun Curah Laos, dan Dusun Kemiri Songo. Desa Lampeji memiliki beragam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berkembang pesat. UMKM di desa ini mencakup berbagai bidang, termasuk kerajinan tangan dan makanan. Beberapa UMKM yang menonjol adalah kerajinan macrame serta produk makanan seperti kue kacang dan keripik kerupuk singkong.
Desa Lampeji dipilih sebagai lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Kabupaten Jember tahun 2024. Penerjunan peserta KKN Kolaboratif se-Jember dilakukan serentak pada Senin (22/7/2024) di Alun-Alun Jember. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan yang inovatif dan berkelanjutan di desa, serta memperkuat kapasitas warga dan organisasi kemasyarakatan dalam mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs).
Selain itu, program ini juga berupaya menggalang komitmen dan kerjasama berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan di tingkat desa melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan hasil survei dan wawancara yang dilakukan di Desa Lampeji, mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 067 menemukan beberapa potensi UMKM yang dapat dikembangkan. Potensi tersebut meliputi pembuatan Nomor Izin Berusaha (NIB) dan penerapan strategi pemasaran yang lebih luas dengan memanfaatkan media sosial.
Potensi ini mampu kami buktikan dengan melakukan pemberdayaan terhadap pelaku usaha penjual kripik desa lampeji bernama ibu ila, terhadap usahanya beliau memiliki masalah sederhana mulai dari pengemasan, label produk yang belum ada bahkan penjualan yang dilakukan oleh beliau masih sangat sederhana hanya sebatas penitipan produk dagang ke warung-warung setempat sedangkan pemasarannya hanya melalui Whatsapp dan mulut ke mulut, beliau tidak menggunakan platform media sosial yang lebih berpotensi memperluas jangkauan pasar.
Sebab kondisi ini, maka untuk mengembangkan usaha tersebut mahasiswa KKN Kolaboratif memulainya dari mendaftarkan NIB dan sertifikasi halal terhadap produk yang dibuat, memberikan pengajaran penggunaan sosial media untuk memasarkan produk, membuatkan label serta pengemasan produk yang lebih mapan.
UMKM desa merupakan aset berharga yang mampu meningkatkan perkembangan desa tentu harus dioptimalkan, mahasiswa KKN Kolaboratif mengharapkan adanya kegiatan tambahan yang mampu mengembangkan UMKM desa. Sebelumnya sudah ada beberapa usaha desa yang besar bahkan penjualan mereka mampu bersaing secara sehat dengan pengusaha lainnya, dan yang diharapkan dari usaha itu adalah dapat memberikan contoh terhadap UMKM lain yang masih berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H