Lihat ke Halaman Asli

MUHAMMADFADIL_43120010310

Universitas Mercubuana Jakarta

Memahami Etika Jawa Kuno Hubungan Dialektis Jagat Gumelar, Jagat Gumulung dengan Sedulur Papat Limo Pancer!

Diperbarui: 5 April 2023   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI FADIL

beradasarkan pemikiran Jawa, konsep Sedulur Papat Limo Pancer: Empat Saudara dan Lima Perantara berkembang dari masa pra-Islam ke masa Islam. Arti aslinya adalah keselarasan antara alam semesta kecil (mikrokosmos manusia) dan alam semesta besar (makrokosmos). Empat saudara alam semesta agung adalah empat kiblat yaitu timur, selatan, barat dan utara. Ditambah saudara Pancer yang menjadi pusat diri manusia. Sebaliknya, empat bersaudara (manusia) yang terkait dengan alam semesta kecil menemani kelahirannya. Mereka adalah cairan ketuban kawah kakang, adi plasenta, gumpalan darah dan napa plasenta. Pancernya Yang kelima adalah diri manusia .

Pemahaman awal ini kemudian berkembang di bawah pengaruh agama Hindu. Sedulur Papat (empat bersaudara) bukan hanya empat kiblat, tetapi juga dimaknai sebagai unsur alam yang menyusun tubuh manusia. Keempat unsur tersebut adalah tanah/bumi, air, api dan angin. Ketika baju besi kelima adalah diri manusia. Dalam budaya Jawa, baik budaya Jawa atau Jawa kuno maupun modern yaitu ajaran Islam yang bercampur dengan spiritualitas Jawa, tradisi Hindu Bali, bahkan mungkin tradisi Sunda memiliki istilah yang disebut "Sadulur Papat Limo Pancer".

Filosofi Sadulur papat Tanker Limo juga diperbincangkan kembali hari ini oleh sebagian anak muda, khususnya masyarakat dari daerah Jawa yang sebagian besar beranggapan bahwa sadulur papat adalah sahabat gaib manusia, ikut mengatur kehidupan manusia dan menghalangi manusia untuk ikut serta. tentang bahaya, tapi apa itu? sudaar papat limo pancer arti sebenarnya Mengapa dengan kebangkitan spiritual nusantara, filosofi sudaar papat limo pancer dengan proses nusantara kembali terdengar luas.

DOKPRI FADIL

Padahal, filosofi Sudalar Papat Limo Pancer terus berkembang dan menawarkan banyak kemungkinan interpretasi Nusantara adalah negara, pada gilirannya, dibentuk oleh tradisi tertentu sebelum agama asing masuk ke Nusantara, penduduk pulau Jawa sudah memilikinya. keyakinan spiritual mereka sendiri terkadang disebut Kapitayan. Namun menurut sejarah modern, mereka sering dipandang sebagai pengikut animisme dan dinamisme. Kadang-kadang mereka juga disebut pengikut Kebatinan ketika belum ada agama. Nusantara Sedulur papat Filosofi Limo Pancer lahir dari tradisi masyarakat Jawa kuno itu sendiri.

Sudalar Papat Limo Pancer pada dasarnya adalah sebuah filosofi yang menceritakan tentang jati diri kita sendiri. Sedulur Papat adalah bagian dari diri kita, bukan faktor eksternal dari luar, Sedulur Papat adalah unsur batin atau energi yang membentuk kepribadian kita dan siapa kita saat ini. Tentu saja, jika pancist atau diri sejati adalah diri kita sendiri, yang secara sadar dapat mengarahkan dan mengendalikan Sudaar Papa kita sendiri, maka ada juga peran untuk membantu orang meningkatkan kesadarannya dan membuat orang datang atau menghubungkan identitasnya.

Lantas apa perbedaan makna filosofi panther perbatasan kepausan selatan dalam literasi Jawa kuno? seperti yang kita ketahui tetapi di kitab-kitab lain dianggap surat-surat yang sangat tua, bahkan jauh lebih tua dari Honocoroko Layang, Joyoboyo. Jika mencari di internet, sepertinya Kanjeng Pangeran Ismanu Basuki menerjemahkannya ke dalam bahasa Jawa Baru. Sehingga ketika kita membaca isinya tidak ada kesulitan dalam memahaminya karena bahasa yang digunakan sudah menggunakan bahasa Jawa Baru khas peninggalan Walisongo yang sangat mirip dengan kita. Jawa Modern Saat Ini.

Layang-layang Joyoboyo Yo ini menceritakan bahwa sebelum Tuhan atau Gusti menciptakan manusia, Tuhan terlebih dahulu menciptakan empat jenis malaikat di alam semesta ini, yaitu Jobor Allah, Moko Holocaust, Ropolo dan Hodor Allah. Keempat jenis malaikat ini semuanya bertindak sebagai utusan Tuhan atau Gusto untuk setiap makhluk di alam semesta. Ketika manusia diciptakan di dalam rahim, keempat malaikat ini juga diciptakan Tuhan untuk berada di dalam manusia. Tugas mereka adalah membimbing manusia yang lahir agar tumbuh menjadi manusia yang baik sesuai tuntunan Ilahi atau Tuhan atau Gust sehingga pada akhirnya jati diri ingsu atau manusia yang sebenarnya dapat menemukan kesadarannya untuk kembali. Proses keempat bidadari ini menjaga gingsun atau diri manusia yang sebenarnya terus berlanjut hingga meninggalnya orang tersebut, keempat bidadari ini juga melepaskan ruh atau gingsun atau diri manusia yang sebenarnya.

DOKRPI FADIL

Padahal, ketika orang tersebut masih berupa janin dalam kandungan, dari segi spiritual atau kerohanian, proses penciptaan manusia berlangsung bahkan ketika orang atau janin yang akan datang itu masih dalam tahap pembentukan di dalam kandungan. Ibu ini, Sedulur Papat, selalu bersama janin dan merawatnya sampai lahir, mereka terbungkus dalam ari darah putih dan darah merah di dalam rahim. Fungsi darah putih adalah untuk melindungi daya tahan tubuh janin, menimbulkan sifat kasih sayang.Tali pusat berfungsi menyalurkan makanan, energi dan mengangkut nutrisi dari ibu ke tubuh janin. Terletak di dalam plasenta dan di dalam selaput yang melindungi janin, juga berfungsi sebagai penjaga jiwa atau jati diri ibu kepada janin. Banyak pembuluh darah merah yang tugasnya melindungi janin dari daya tahan tubuh ibu, tanpa selaput ini janin dianggap sebagai benda asing di dalam tubuh, nah darah merah ini, yang seharusnya juga bertanggung jawab terhadap keempat saudaranya. rahim, dapat melindungi dari bahaya. Seringkali masyarakat kita menganggap semua tradisi dan falsafah spiritual Jawa sebagai Kejawen, padahal sebenarnya Kejawen adalah sebutan bagi umat Islam yang masih menggunakan spiritualitas dan tradisi Jawa Kuno dalam kesehariannya. Kejawen dicirikan dengan ciri khas beragama Islam namun mengamalkan ilmu Ma'rifatnya dan masih menggunakan tradisi ritual Jawa atau ritual peninggalan kerajaan Hindu-Buddha dalam kesehariannya. Dahulu mereka juga mengikuti falsafah Manunggaling kawulo Gusti, yaitu menyatunya manusia dengan Sang Pencipta, tingkat spiritual tertinggi yang dapat dicapai manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline