Lihat ke Halaman Asli

Efek dari Pembelajaran Daring

Diperbarui: 1 November 2022   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

tidak hanya itu, anak juga cenderung malas belajar karena guru dan orang tua tidak bisa menjaga dengan baik. Banyak siswa yang baru masuk ke aplikasi pembelajaran tetapi tidak mengikuti belajar dengan baik. Mereka hanya membuka aplikasi pembelajaran agar tidak ketinggalan dari absen gurunya.

Hal ini tidak hanya terjadi pada anak (SD dan SMP) dan juga terjadi pada remaja SMA hingga mahasiswa. Tidak hanya itu, orang tua juga khawatir anak di bawah umur dapat mengakses hal-hal buruk dari ponsel mereka. Mengingat orang tua juga tidak dapat memantau anak mereka setiap saat.

Mahasiswa juga sangat terdampak pandemi COVID-19, mulai dari mahasiswa baru (mahasiswa baru) hingga mahasiswa lama di tahun terakhir.

Yang paling mencolok dari permasalahan siswa adalah kesulitan belajar pada mata pelajaran yang membutuhkan magang, baik di laboratorium maupun di praktik.

Hal ini tentu menjadi masalah bagi siswa karena suka atau tidak suka, mereka hanya dapat memahaminya secara teori. Tak hanya itu, para mahasiswa juga mengeluhkan adanya UKT (uang kuliah tunggal) yang mahal.

Banyak dari mereka yang memprotes agar pihak kampus bisa menurunkan UKT dengan alasan tidak menikmati fasilitas kampus saat belajar online. Hal ini juga berlaku bagi siswa yang bersekolah di sekolah swasta, yaitu orang tua wajib membayar/membayar biaya sekolah meskipun anak tersebut tidak menggunakan fasilitas sekolah.

Saat pandemi mereda, mungkin masalah yang muncul bisa teratasi dengan baik. Saat ini kita mendengar kabar bahwa pemerintah mulai mengizinkan kelas tatap muka di sekolah. Karena vaksin telah didistribusikan secara merata di masyarakat. Dengan syarat siswa (10+) dan guru perlu di vaksinasi dan selama proses belajar mengajar.

prosesnya mereka harus menggunakan masker,handsanitizer,dan lain-lain. Namun pembelajaran tatap muka ini belum di terapkan pada lokasi yang terdetect Zona Merah.Setahun  lebih sudah pandemi Covid-19 membayangi dunia, tak terkecuali negara kita  Indonesia.

Pendidikan menjadi imbas dari wabah covid 19 ,dimana  penyebaran virus tersebut  sejak akhir tahun 2019 hingga kini di beberapa wilayah dengan masa berbeda, terhitung 193 negara telah berjuang melawan serangan Covid.

Setiap negara yang telah lebih dulu diserang covid 19 menjadi model bagi negara lain dalam melakukan tindakan preventif penyebaran covid 19, meskipun terdapat perbedaan tatanan politik, sosial, budaya, ekonomi dan pendidikan pada setiap negara tersebut. Pemerintah Indonesia telah banyak mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan penyebaran Covid 19 yang berdampak pada kondisi internal dan eksternal wilayah pemerintahan Indoneisa. Salah satu keputusan pemerintah yang memberi dampak luas adalah kebijakan pada segmen pendidikan, baik pada komponen praktisi maupun pada komponen regulative dan lingkungan.

Dampak ini saling bersinggungan antar segmen dalam kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara. Pandemi ini juga sangat berpengaruh pada pendidikn terutama  semua pelajar , mahasiswa bahkan tenaga pengajar  tidak dapat  bekerja ataupun belajar sebagai mana biasanya dikarenakan penyebaran covid 19 yan tidak ada henti-hentinya. Harapan kita jangan sampai terkena pada generasi penerus bangsa . 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline