Aktiva Tetap adalah harta berwujud yang kita miliki untuk digunakan dalam kegiatan operasional. Dalam suatu perusahaan, aktiva menjadi dua, yaitu aktiva tetap dan aktiva lancar. Untuk aktiva tetap itu terdiri dari Tanah, Bangunan, Kendaraan, Peralatan, Mesin sedangkan aktiva lancar terdiri dari --Kas, Piutang, Persediaan, Wesel Tagih.
Dalam kegiatan transaksinya, aktiva memiliki transaksi perolehan dan pengeluaran modal, untuk perolehan aktiva itu sendiri diperoleh dari Pembelian Tunai, Pembelian Kredit, Ditukar Dengan Aktiva Lain, Dibuat Sendiri, Hadiah atau Donasi, Ditukar dengan surat berharga. Dan untuk pengeluaran modal yaitu untuk keperluan Revaluasi, Pemeliharaan, Pertukaran, Penghentian Pemakain dan Penjualan.
Berikut ini adalah siklus aktiva tetap Pembelian, Pembangunan, Sumbangan, Departemen, Perawatan dan Reparasi, Penyusutan (Kartu Aktiva Tetap), Bagian Aktiva Tetap (Manajemen, Dilanjutkan, Revaluasi,Dihentikan, Dijual, Bagian Aktiva Tetap, Manager. Dalam aset, itu terdapat penyusutan, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun.
Mengakui Penurunan Nilai terdiri dari Penurunan signifikan dalam nilai wajar aset, Perubahan signifikan dalam hal tingkat atau cara penggunaan aset, Perubahan merugikan yang signifikan dalam faktor hukum atau dalam iklim bisnis yang memengaruhi nilai suatu aset, Akumulasi biaya jauh melebihi jumlah yang diharapkan untuk memperoleh atau membangun aset, Proyeksi atau perkiraan yang menunjukkan kerugian berkelanjutan yang terkait dengan aset.
Penurunan Nilai SDA terdiri dari penghapusan lengkap dan penggantian aset, Biaya perolehan Deposit, Biaya Pengembangan (Biaya pengembangan Berwujud dan Biaya Pengembangan Tidak Berwujud), Biaya eksplorasi dan Biaya restorasi.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa nilai aset tetap menyusut seiring dengan berjalannya waktu, kecuali tanah. Harga perolehan, akumulasi penyusutan, dan nilai buku setiap jenis aset biasanya dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan atau diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H