Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Fadel

Mahasiswa Brawijaya University

MMD Universitas Brawijaya kelompok 550 : Penyuluhan Peternakan komunitas Tombo Ati Desa Umbulrejo

Diperbarui: 20 Agustus 2023   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : MMD 550 Brawijaya 

MMD-1000D atau Mahasiswa Membangun Desa dengan target 1000 desa. Pada MMD-1000D ini memiliki berbagai program yang melibatkan peran aktif para mahasiswa dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Bentuk kegiatan MMD-1000D berupa aplikasi keilmuannya, berupa pengetahuan dan teknologi untuk melatih dan membekalo mahasiswa menerapkan ilmu,belajar memecahkan berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat,mengembangkan potensi masyarakat dam mempunyai sikap keberpihakan kepada masyarakat kecil,lemah, atau terpinggirkan untuk dapat membangun desa. Menurut saya, MMD-1000D ini berisi kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dalam bentuk intrakulikuler yang memadukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Penyuluhan Peternakan merupakan bentuk kami proses dalam menuntaskan program Mahasiswa Membangun 1000 Desa Universitas Brawijaya. Program ini berjalan setelah adanya hasil pengamatan dan survei yang dilakukan terlebih dahulu kepada para peternak Komunitas Tombo Ati di desa Umbulrejo, Umbulsari, Kabupaten Jember. Dalam proses MMD yang berlangsung selama satu bulan ini dilaksanakan dengan Upaya dapat memberikan ilmu atau informasi terbaru kepada para peternak Komunitas Tombo Ati dari berbagai masalah yang terjadi pada ternak kambing dan domba mereka.

Distokia adalah kesulitan beranak, sedangkan kebalikannya disebut etokia atau kelahiran yang normal. Kesulitan beranak atau distokia merupakan gangguan pada induk yang patus, kesulitan mengeluarkan fetus, sehingga keluarnya fetus menjadi lebih lama dengan bantuan manusia walaupun sangat kecil. Pertolongan pada kelahiran ternak harus dilakukan dengan perhitungan yang cermat dan tepat, karena resiko yang terbesar adalah kerugian biaya pemeliharaan induk selama bunting akibat kematian anak, induk atau keduanya. Dan apabila kambing dan domba ini terjaring penyakit,para peternak lebih melakukan penanganan sendiri terlebih dahulu dengan indikator bahwa apabila konsumsi dari ternak itu masih sama seperti sebelumnya maka penyakit yang menjangkit ternak itu tidak terlalu parah. Dari pemikiran ini dapat menjadi salah satu manajemen peternakan yang tidak baik karena bisa saja penyakit itu tidak memiliki ciri-ciri fisik yang terlalu signfikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline