Lihat ke Halaman Asli

Faiz

Ruang kost

Evaluasi Pendidikan yang Berujung Stagnan

Diperbarui: 4 Desember 2024   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Evaluasi pendidikan adalah elemen krusial dalam memastikan keberlanjutan mutu pendidikan. Namun, sering kali evaluasi ini berujung stagnasi karena berbagai faktor yang saling berkaitan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini dapat terjadi:

1. Pendekatan Evaluasi yang Kaku

Evaluasi sering kali menggunakan metode yang tidak fleksibel, seperti fokus pada ujian standar tanpa mempertimbangkan aspek holistik pembelajaran. Hal ini dapat membatasi inovasi dalam pengajaran dan tidak mencerminkan kemampuan siswa secara komprehensif.

Solusi:
Mengintegrasikan metode evaluasi yang lebih beragam, seperti portofolio, proyek, atau penilaian berbasis kompetensi, agar hasil evaluasi lebih relevan dengan kebutuhan siswa dan dunia nyata.

2. Kurangnya Data-Driven Decision Making

Hasil evaluasi sering kali tidak dimanfaatkan secara optimal untuk mengambil keputusan yang strategis. Data yang dikumpulkan hanya menjadi laporan, bukan alat untuk perbaikan kebijakan pendidikan.

Solusi:
Pemanfaatan teknologi dan analitik data untuk menganalisis hasil evaluasi secara mendalam dan menentukan langkah-langkah strategis berdasarkan temuan tersebut.

3. Minimnya Perubahan Kurikulum yang Relevan

Kurikulum yang tidak berkembang atau terlalu lama diperbarui menjadi salah satu penyebab stagnasi. Evaluasi yang tidak diiringi dengan revisi kurikulum dapat menghambat pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman.

Solusi:
Melibatkan pakar pendidikan, guru, dan pemangku kepentingan dalam revisi kurikulum secara berkala untuk memastikan relevansi materi ajar.

4. Kurangnya Pelibatan Guru dan Siswa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline