Lihat ke Halaman Asli

Ketidakadilan Gender dalam Masyarakat: Tudingan dan Pencarian Keadilan

Diperbarui: 3 Juli 2023   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Jure iri: pexels.com

Di dalam Novel "A Thousand Splendid Suns" karya Khaled Hosseini terdapat satu kutipan yang menarik, "Seperti jarum kompas yang menunjuk ke utara, jari pria yang menuduh selalu menemukan seorang wanita"

Sebuah kutipan yang menggambarkan stereotip gender yang berlaku di masyarakat dan memberikan tamparan kepada kaum patriarkhi di mana pria seringkali menyalahkan atau menuduh wanita dalam berbagai situasi. 

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi dinamika gender di balik kutipan ini dan mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena tersebut.

Analogi Kompas dan Tudingan:

Perumpamaan yang digunakan dalam kutipan: "Seperti jarum kompas yang menunjuk ke utara, jari pria yang menuduh selalu menemukan seorang wanita". Ini menggambarkan stereotip gender yang terbentuk di masyarakat bahwasanya wanita cenderung menjadi "pencari masalah" atau lebih mudah dituduh sering kali dalam setiap situasi dan kondisi. 

Hal ini terjadi karena disebabkan oleh sejarah patriarki yang telah mendorong citra negatif perempuan dan perannya dalam masyarakat.

Dalam banyak kasus, wanita kerapkali dijadikan sasaran pembenaran bagi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pria. Contohnya adalah pembenaran yang terjadi dalam kasus pelecehan seksual, di mana korban sering kali disalahkan karena dianggap wanita yang memancing pria dengan memakai pakaian seksi atau memperlihatkan lekuk tubuhnya sehingga menimbulkan syahwat kaum pria. 

Padahal, kenyataannya adalah sebagian kaum pria-nya lah yang tidak mampu menahan nafsu birahinya sehingga terjadilah pelecehan seksual tersebut. Ketidakadilan dalam kasus ini  masih berlaku dalam persepsi masyarakat terhadap perempuan.

Tudingan dan Penyalahgunaan Kekuasaan:

Dalam banyak kasus, tudingan terhadap wanita dapat menjadi contoh nyata dari penyalahgunaan kekuasaan yang lebih besar. Dalam situasi di mana struktur kekuasaan didominasi oleh laki-laki, tudingan terhadap perempuan dapat digunakan sebagai alat untuk mengendalikan, merendahkan, atau bahkan mengesampingkan mereka. Ini mencerminkan ketidakadilan gender yang mendasari dalam sistem sosial.

Pemahaman patriarki yang terpatri dalam masyarakat selama berabad-abad telah memperkuat pola perilaku ini. Norma sosial yang menekankan superioritas pria dan inferioritas wanita telah membentuk pandangan kita tentang peran gender. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk menyadari bahwa pemberantasan ketidakadilan gender membutuhkan perubahan dalam budaya dan pemikiran kolektif kita.

Peran Media dan Budaya:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline