Dalam kehidupan ini, sering kali kita mencari makna sejati dari eksistensi kita di dunia. Pencarian ini tidak terlepas dari hubungan kita dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Salah satu cara untuk mendekatkan diri kita kepada-Nya adalah melalui perbuatan qurban dan korban. Dalam bahasa yang lebih sederhana, qurban berarti mendekatkan, dekat, dan kedekatan, sementara korban berarti berkorban, mengorbankan, dan pengorbanan. Mari kita melihat esensi yang terkandung dalam qurban dan korban, serta bagaimana keduanya saling berhubungan dalam pencapaian kedekatan hakiki dengan Allah SWT.
Qurban, dalam konteks agama Islam, merujuk pada persembahan hewan tertentu kepada Allah SWT sebagai bentuk ibadah. Praktik ini berakar dalam kisah Nabi Ibrahim AS, ketika ia bersedia untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah SWT. Namun, ketika Nabi Ibrahim AS menunjukkan kesiapannya untuk berkorban, Allah SWT menggantinya dengan seekor domba. Kisah ini mengandung pelajaran penting tentang kepatuhan, kepercayaan, dan pengabdian yang mendalam kepada Allah SWT.
Qurban dan korban saling melengkapi dalam perjalanan kita menuju kedekatan hakiki dengan Allah SWT. Ketika kita ber-qurban, kita berkorban. Ketika kita berkorban, kita mengorbankan. Dan ketika kita mengorbankan, kita memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang arti sejati dari pengorbanan dan pengabdian kepada Sang Pencipta. Kedekatan hakiki dengan Allah SWT tidak hanya terletak pada tindakan eksternal semata, melainkan juga dalam kesadaran dan ketulusan hati yang mendalam dalam setiap perbuatan kita. Qurban menjadi sarana bagi kita untuk mendekatkan diri kepada-Nya, mengasah keikhlasan hati, dan menyucikan jiwa kita. Dalam proses ini, kita belajar untuk melepaskan ego, keserakahan, dan keduniawian yang dapat menghalangi hubungan kita dengan Yang Maha Kuasa.
Qurban dan korban juga dapat diterapkan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Sebagai manusia, kita sering kali dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang membutuhkan pengorbanan. Kadang-kadang kita perlu mengorbankan waktu kita untuk membantu orang lain, atau mungkin mengorbankan sebagian dari harta kita untuk mendukung mereka yang membutuhkan. Melalui tindakan pengorbanan ini, kita dapat memperkuat hubungan kita dengan sesama manusia dan juga mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sesungguhnya, esensi qurban dan korban adalah tentang mengambil langkah berani untuk mendekat kepada Allah SWT melalui pengorbanan dan pengabdian. Ini adalah panggilan untuk merenungkan kebermaknaan hidup, memahami tujuan penciptaan kita, dan menemukan kedamaian hakiki dalam kehadiran-Nya. Dengan qurban dan korban, kita memperoleh kesempatan untuk menjalin hubungan yang erat dengan Sang Pencipta, mengembangkan hati yang lembut, dan meneladani kesalehan Nabi Ibrahim AS.
Sungguh, qurban dan korban adalah jalan yang indah untuk mencapai kedekatan hakiki dengan Allah SWT. Melalui pengorbanan dan pengabdian, kita menemukan arti sejati dari hidup dan mengalami kehadiran-Nya yang penuh kasih. Semoga kita semua dapat mewujudkan esensi qurban dan korban dalam kehidupan kita, dan dengan demikian, mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan sepenuh hati dan jiwa yang tulus.
#Motivasiana
#Hikmah Idul Adha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H