Lihat ke Halaman Asli

Muhammad

Pembelajar

Penyebab Gagalnya Hubungan Pertemanan

Diperbarui: 5 Januari 2019   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Helena Lopes on unsplash.com

Tak semua hubungan berhasil. Bukan hanya hubungan yang serius seperti pertunganan atau pernikahan, hubungan pertemanan pun terkadang tak berakhir baik, tak bertahan lama, bahkan layu sebelum berekembang.

Sebagaian orang memilih untuk menjauh daripada bereteman dekat. Memang bukan sebuah kesalahan. Mungkin dia punya alasan. Selalu ada alasan untuk sebuah perbuatan bukan?

Ironinya, di luar sana banyak orang yang kesepian. Dia kehilangan arti teman sejati. Baginya teman sejati adalah sepi. Manusia hanya mendekat saat ada maunya, itulah yang ada dalam pikirannya. Benarkah begitu adanya? Nyatanya tidak semua orang seperti itu. Pepatah mengatakan, "Selalu ada kebaikan, terselip dalam kumpulan keburukan". Hal-hal baik memang semakin berkurang, tapi dia tidak pernah benar-benar hilang.

Banyak orang baik berusaha peduli kepada manusia kesepian. Sayangnya, belenggu pikirannya -- manusia kesepian -- kembali mengisolasi dalam sepi. Dia terbelenggu oleh perspektifnya sendiri.

Hingga akhirnya, kenyataan -- kesepian sebab pikirannya sendiri -- mendorongnya untuk menyalahkan dunia atau tuhan. Tak terpikirkan untuk introspeksi diri. Padahal banyak hal terjadi di dunia diawali dari perbuatan diri sendiri. Kalau saja dia mau introspeksi diri, mungkin bukan lagi keluhan yang terus bermunculan. Tapi penyesalan atas segala keburukan dalam diri. Lalu perbaikan secara perlahan akan mengisi hari-hari.

Kalau dipikir-pikir, sebenarnya dunia ini tidak sejahat yang dikira banyak manusia. Manusia hanya terlalu naif untuk mengakui bahwa lebih banyak nikmat yang diterima daripada derita yang dirasa.

Selamat beraktivitas!

Jangan lupa berteman!

"Teman adalah kobaran semangat kehidupan" -@just.muhammad-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline