Lihat ke Halaman Asli

Masalah Persepsi Orang tentang Pandangan Hidup

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hakikatnya setiap manusia mempunyai pandangan hidup dan acuan untuk hidup. Masa depan ditentukan dari suatu pandangan hidup yang jelas. Tak perlu banyak pegangan dan pertimbangan yang terpenting itu adalah keselarasan dan komitmen dari masing-masing individu. Pencapaian atau hasil akhir bukan kita yang menentukan,Tetapi yang menetukan peran sang Pencipta yang bijaksana.

Komitmen kita dalam memilih banyak pilihan sangat membantu kita dalammenentukan kepribadian seseorang. Untuk memulai mengenal acuan hidup, kita perlu berkeyakinan dan mempercayainya. Adapun yang harus ada pada diri seseorang sbb;

1.Keyakinan / Kepercayaan

2.Proses ( usaha ) dalam pencapaian

3.Berbagai kebajikan

4.Dan Terakhkir cita-cita

Setiap manusia meyakini akan keberadaan sang Pencipta, sudah tentu manusia perlu mengabdikepadanya atas bentuk rasa syukur kepada-NYA. Sumber pandangan yang mutlak berasal dari agama.

Didalam komputer mengenal istilah INPUTàPROCESSàOUTPUT.

INPUT = Masukkan segala pemikiran positif, mengutamakan rasional dibanding nafsu,memberanikan untuk bermimpi.

PROCESS = Segala usaha dan kerja keras seseorang untuk mencapai pencapaian yang penuh makna.

OUTPUT = Hasil akhir bukan kita yang menentukan, kita hanya bisa berencana dan membayangkan, serta bercita-cita. Atas kemurahan hatinya Dialah yang berkehendak.

Banyak dari manusia belum sadar akan hakikat tujuan hidup. Akan tetapi kita mempunyai langkah-langkah berpandanganyang baik. Berusahalah untuk mengenal, mengerti, menghayati, melakukan, meyakini, mengabdi, dan mengamankan. Berpandangan akan menumbuhkan karakter seseorang. Dengan demikian, dia akan fokus pada tujuannya, tanpa dia terpengaruh dari pihak luar.

Contoh :

1.Ada yang bekerja terus-menerus denagan pandangan dia akan akan hidup seumur hidup.

2.Ada yang memilih untuk menuntut ilmu dari lahir hingga ke liang lahat.

3.Ada yang ingin menikmati hidup yang satu kali ini untuk melakukan hal-hal bermanfa’at baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

4.Terakhir dia memilih untuk menggabungkan semuanya dia bekerja, menuntut ilmu, dan melakukan aktivitas yang bermanfa’at .

Itu semua tidak lepas dari pilihan itu tergantung masing-masing individu. Dia memillih tentu berdasarkan pertimbangan dan pemikiran yang matang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline