Lihat ke Halaman Asli

muhammaddamarsetiawan

mahasiswa Batista, helper

Membentuk Ketekter melalui Pendidikan Berbasis Nilai

Diperbarui: 5 Desember 2024   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membentuk karakter melalui pendidikan berbasis nilai merupakan pendekatan yang menekankan pada pengembangan aspek moral, etika, dan sosial dalam diri peserta didik. Pendidikan berbasis nilai bertujuan untuk membangun karakter yang baik dan memberi dasar yang kuat bagi individu dalam menghadapi tantangan hidup. Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam membentuk karakter melalui pendidikan berbasis nilai:

  1. Penanaman Nilai-Nilai Dasar
    Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, saling menghormati, kerja keras, dan empati harus ditanamkan sejak dini. Ini bisa dilakukan melalui pembelajaran formal maupun informal, seperti diskusi kelas, kegiatan ekstrakurikuler, atau contoh langsung dari pendidik.

  2. Pembelajaran Berbasis Pengalaman
    Pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman hidup sehari-hari. Melibatkan siswa dalam proyek sosial, kegiatan komunitas, atau tindakan nyata yang mendorong mereka untuk menerapkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari dapat memperkuat pemahaman dan internalisasi karakter tersebut.

  3. Keteladanan Pendidik
    Guru atau pendidik harus menjadi contoh nyata dari nilai-nilai yang ingin diajarkan. Keteladanan ini akan memberikan pengaruh besar pada peserta didik dalam membentuk sikap dan perilaku mereka.

  4. Pembelajaran yang Menekankan Pada Refleksi
    Memberi kesempatan bagi siswa untuk merefleksikan tindakan dan pilihan mereka dalam konteks nilai yang diajarkan, serta dampak yang ditimbulkan dari tindakan tersebut, dapat memperdalam pemahaman dan kesadaran mereka terhadap nilai-nilai yang dimiliki.

  5. Penguatan Lingkungan yang Mendukung
    Pendidikan berbasis nilai harus diperkuat dengan lingkungan yang mendukung, baik di rumah maupun di masyarakat. Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat akan menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih holistik dalam membentuk karakter.

Dengan pendekatan ini, diharapkan para siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk pribadi yang berintegritas, bertanggung jawab, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline