Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Dahron

TERVERIFIKASI

Penulis

Dari Kartu Kredit hingga Rentenir: Kenapa Masyarakat Bawah Mudah Terjerat Hutang?

Diperbarui: 7 Februari 2025   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hutang (sumber gambar: freepik via finansial.bisnis.com)

"Hutang menjadi bagian dari kehidupan banyak orang, terutama bagi masyarakat kelas bawah yang penghasilannya pas-pasan."

Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, di mana harga kebutuhan pokok terus naik sementara pendapatan stagnan, banyak orang terpaksa mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mulai dari membayar biaya sekolah anak, menutupi biaya pengobatan, hingga sekadar bertahan di akhir bulan, hutang sering kali dianggap sebagai solusi cepat untuk mengatasi kesulitan finansial.

Namun, tanpa perencanaan yang matang, hutang justru bisa berubah menjadi beban yang sulit dilunasi. Bunganya yang tinggi, sistem cicilan yang mencekik, serta tekanan dari pihak pemberi pinjaman dapat membuat seseorang terjerat dalam lingkaran utang tanpa akhir. 

Dari kartu kredit dengan limit yang menggoda, pinjaman online yang menawarkan dana instan, hingga rentenir yang memberikan pinjaman tanpa syarat tapi dengan bunga selangit semua ini menjadi jebakan yang sering kali sulit dihindari oleh masyarakat kelas bawah.

Mengapa Masyarakat Kelas Bawah Mudah Berhutang?

Ada beberapa alasan utama mengapa masyarakat kecil sering terpaksa berhutang, baik karena kondisi ekonomi yang sulit maupun faktor kebiasaan yang sudah mengakar. Berikut beberapa penyebabnya:

1. Pendapatan Minim, Kebutuhan Tak Terbendung

Banyak pekerja informal dan buruh harian yang pendapatannya tidak menentu. Sementara itu, harga kebutuhan pokok terus meningkat. Saat penghasilan tak cukup untuk menutup biaya hidup, hutang menjadi jalan pintas.

2. Biaya Hidup yang Makin Mahal

Harga sembako, biaya pendidikan, listrik, dan kebutuhan pokok lainnya terus naik setiap tahun. Tanpa penghasilan tambahan, banyak orang terpaksa mencari pinjaman untuk menutup kekurangan.

3. Ketiadaan Dana Darurat

Masyarakat kelas bawah umumnya tidak memiliki tabungan atau dana darurat. Ketika ada kejadian tak terduga seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan, mereka harus mencari pinjaman untuk bertahan.

4. Kemudahan Akses Pinjaman Cepat

Saat ini, berbagai layanan pinjaman instan seperti pinjol ilegal dan kartu kredit sangat mudah didapatkan. Dengan hanya modal KTP dan nomor telepon, seseorang bisa mendapatkan uang tunai dalam hitungan menit tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline