Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Dahron

TERVERIFIKASI

Penulis

Frugal Living: Hidup Hemat Tanpa Mengorbankan Kualitas

Diperbarui: 31 Januari 2025   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gaya hidup frugal living (sumber gambar: kompas.com)

"Gaya hidup frugal living semakin populer karena banyak orang ingin mengelola keuangan dengan lebih bijak tanpa harus merasa kekurangan."

Di tengah meningkatnya biaya hidup dan tekanan finansial, banyak individu dan keluarga mulai menyadari pentingnya mengatur pengeluaran dengan lebih cermat agar dapat mencapai kestabilan keuangan tanpa harus mengorbankan kenyamanan.

Frugal living bukan hanya soal menghemat uang, tetapi juga tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien dan mendapatkan nilai maksimal dari setiap pengeluaran. Dengan menerapkan prinsip ini, seseorang dapat tetap menikmati hidup berkualitas tanpa harus boros atau mengikuti gaya hidup konsumtif yang berlebihan.

Menariknya, frugal living tidak berarti pelit atau menolak segala bentuk kemewahan. Justru, konsep ini mengajarkan kita untuk lebih selektif dalam membelanjakan uang, fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, dan mencari cara cerdas untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang lebih rendah. 

Dengan begitu, kita dapat menikmati hidup yang lebih tenang, bebas dari stres finansial, dan bahkan membangun masa depan yang lebih aman secara finansial.

Lalu, bagaimana cara menerapkan frugal living tanpa merasa tersiksa atau kehilangan kualitas hidup? 

Apa Itu Frugal Living?

Frugal living adalah pola hidup yang mengutamakan pengeluaran yang bijak dan efisien. Gaya hidup ini bukan sekadar tentang menghemat uang, tetapi lebih kepada bagaimana seseorang dapat memaksimalkan setiap rupiah yang dikeluarkan agar memberikan manfaat jangka panjang. 

Prinsipnya adalah mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, tanpa harus mengorbankan kualitas hidup atau merasa kekurangan. Orang yang menerapkan frugal living tidak serta-merta menolak untuk membeli sesuatu, tetapi mereka lebih selektif dalam menentukan prioritas keuangan. 

Misalnya, daripada membeli barang murah yang cepat rusak, mereka lebih memilih produk berkualitas yang lebih tahan lama. Begitu juga dalam hal hiburan dan gaya hidup bukan berarti harus berhenti bersenang-senang, tetapi lebih kepada mencari alternatif yang lebih hemat dan tetap memberikan pengalaman yang memuaskan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline