"Musim hujan sering kali menjadi momok bagi masyarakat yang tinggal di dekat sungai.'
Fenomena sungai meluap hingga menyebabkan banjir hampir setiap tahun terjadi, terutama di wilayah perkotaan. Kondisi ini tidak hanya mengakibatkan kerugian materiil, seperti rusaknya rumah dan infrastruktur, tetapi juga memicu masalah kesehatan akibat penyebaran penyakit yang dibawa oleh air kotor. Selain itu, aktivitas masyarakat terganggu, ekonomi lokal lumpuh, dan dalam kasus yang parah, banjir dapat menelan korban jiwa.
Permasalahan ini semakin kompleks karena berbagai faktor yang saling berkaitan, mulai dari pola hujan yang tidak menentu akibat perubahan iklim hingga buruknya pengelolaan lingkungan dan infrastruktur. Salah satu elemen yang sering disorot adalah sistem drainase, yang dianggap tidak mampu menahan debit air yang terus meningkat saat musim hujan.
Namun, apakah benar hanya sistem drainase yang menjadi penyebab utama, atau ada akar masalah lain yang perlu ditelisik lebih dalam?
Kapasitas Drainase yang Tidak Memadai
Sistem drainase di banyak wilayah perkotaan dirancang bertahun-tahun lalu dengan kapasitas yang terbatas. Seiring waktu, urbanisasi yang pesat menyebabkan meningkatnya jumlah air limpasan akibat berkurangnya area resapan.
Air hujan yang seharusnya terserap ke dalam tanah kini langsung mengalir ke saluran drainase yang tidak mampu menampung debit air tambahan ini. Akibatnya, air meluap ke jalan-jalan dan permukiman, memicu banjir yang sering kali sulit dikendalikan.
Solusi yang diperlukan mencakup pembaruan infrastruktur drainase agar sesuai dengan kebutuhan saat ini dan penambahan lahan resapan untuk mengurangi beban sistem.
Penyumbatan oleh Sampah
Penyumbatan saluran drainase oleh sampah menjadi salah satu penyebab utama sungai meluap saat musim hujan. Kebiasaan masyarakat yang masih sering membuang sampah sembarangan, baik ke saluran air maupun langsung ke sungai, memperburuk situasi. Sampah, terutama plastik, mudah menumpuk dan menghambat aliran air, membuat saluran drainase tidak berfungsi dengan baik.