"Sritex, atau PT Sri Rejeki Isman Tbk, adalah salah satu perusahaan tekstil terbesar dan paling terkenal di Indonesia."
Berdiri sejak tahun 1966 di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sritex tumbuh dari perusahaan skala kecil menjadi raksasa tekstil global. Tidak hanya berfokus pada pasar lokal, Sritex juga menjadi pemain utama di pasar internasional, memasok kebutuhan tekstil mulai dari seragam militer hingga produk fashion untuk berbagai belahan dunia. Namun, seiring perjalanan waktu, Sritex mengalami pasang surut yang mencerminkan perjalanan panjang sebuah perusahaan yang sangat ikonik.
Dari Industri Lokal ke Pasar Global
HM Lukminto, pendiri Sritex, memiliki visi jauh ke depan yang mendorong pertumbuhan perusahaan ini. Sejak awal, ia memahami bahwa untuk bersaing dalam industri tekstil, kualitas produk harus menjadi prioritas.
Ia mengedepankan pendekatan bisnis yang berfokus pada detail dan keunggulan, memastikan bahwa setiap produk yang keluar dari pabrik Sritex memenuhi standar tinggi dan mampu bersaing di pasar manapun.
Di samping itu, inovasi menjadi prinsip dasar yang diterapkan pada setiap lini produksi, dari bahan baku hingga metode pengolahan, untuk menjaga agar Sritex selalu relevan dengan perkembangan tren global.
Dengan konsistensi yang terjaga, Sritex mulai mengukir reputasi sebagai pemasok tekstil terpercaya bagi klien-klien besar, mulai dari pasar domestik hingga lembaga militer internasional. Pencapaian terbesarnya adalah menjadi pemasok resmi untuk seragam militer berbagai negara di Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah, hingga Asia, termasuk seragam standar NATO yang memiliki persyaratan tinggi dalam hal ketahanan dan kenyamanan.
Hal ini menunjukkan bagaimana visi Lukminto untuk menghadirkan kualitas terbaik telah menjadikan Sritex sebagai merek yang diakui secara global dalam hal ketahanan, inovasi, dan kesesuaian produk tekstil.
Di bawah kepemimpinan Lukminto, Sritex juga mengembangkan berbagai strategi pengembangan yang memastikan perusahaan tetap relevan dalam industri yang sangat kompetitif. Salah satu contohnya adalah pendekatan terintegrasi, di mana Sritex mengendalikan seluruh rantai produksi mulai dari pemintalan benang, penenunan kain, hingga pencetakan dan konfeksi.
Inovasi dan Pengembangan Produk