"Minyak nilam Aceh memiliki kualitas yang sangat tinggi dan sangat diminati di pasaran dunia."
Oleh karena itu, minyak nilam Aceh memiliki potensi besar sebagai komoditas ekspor untuk meningkatkan perekonomian daerah Aceh.
Aceh adalah daerah di Indonesia yang terkenal dengan penanaman tanaman nilam. Nilam sendiri merupakan tanaman aromatik yang diolah menjadi minyak esensial. Minyak nilam memiliki berbagai manfaat dalam berbagai industri, seperti industri parfum, kosmetik, dan farmasi.
Kualitas tinggi dari minyak nilam Aceh berasal dari berbagai faktor, seperti iklim, ketinggian, dan proses pengolahan yang baik. Aceh memiliki iklim yang ideal untuk pertumbuhan tanaman nilam, yang menghasilkan kualitas minyak yang berbeda dengan minyak nilam yang dihasilkan di daerah lain. Selain itu, Aceh memiliki ketinggian yang optimal untuk pertumbuhan tanaman nilam, yang memberikan kelembaban dan suhu yang diperlukan untuk memproduksi minyak nilam berkualitas tinggi.
Proses pengolahan yang baik juga memainkan peran penting dalam menghasilkan minyak nilam Aceh yang berkualitas tinggi. Proses pengolahan dimulai dari pembentukan bunga nilam ke dalam buah-buahan, diikuti dengan pemisahan buah-buahan dan biji nilam. Kemudian, biji nilam diolah dengan teknik destilasi uap untuk menghasilkan minyak nilam dengan komposisi dan aroma yang sesuai.
Kualitas minyak nilam Aceh juga diakui oleh International Fragrance Association (IFRA), sebuah organisasi yang berbasis di Swiss yang bertanggung jawab untuk mengawasi pemakaian bahan-bahan pewangi dalam industri. IFRA menetapkan standar global untuk minyak nilam, dan minyak nilam Aceh telah mengikuti semua standar yang ditetapkan.
Berbagai manfaat minyak nilam Aceh juga telah diketahui oleh berbagai pasar internasional. Minyak nilam Aceh digunakan untuk membuat parfum, kosmetik, sabun, produk perawatan kulit, makanan, minuman dan sebagainya. Bahkan beberapa penelitian menemukan bahwa minyak nilam Aceh memiliki sifat antibiotik, antibakteri, dan antioksidan yang membuatnya dapat digunakan untuk kesehatan dan pengobatan.
Pemerintah Aceh telah menetapkan produksi minyak nilam Aceh sebagai salah satu prioritas dalam program pembangunan daerah.
Produksi minyak nilam Aceh hingga Maret 2024 mencapai 1,27 ton dengan omzet mencapai Rp1,1 miliar. Penanaman nilam Aceh diprakarsai Bank Syariah Indonesia (BSI) tersebar di 100 titik dengan jumlah lahan mencapai 5,9 hektare. Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri, pada acara Pra Inkubasi dalam rangka pengembangan wilayah Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) melalui komoditas minyak nilam di Kecamatan Lhong, Kabupaten Aceh Besar, Kamis 2/5/2024. (Sumber: acehprov.go.id)
Program ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sektor pertanian di Aceh dan memperkuat ekonomi lokal. Peningkatan produksi minyak nilam Aceh juga dapat memberikan kesempatan bagi petani lokal untuk meningkatkan pendapatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.