"Generasi Z adalah kelompok usia yang lahir antara tahun 1997-2012 dan saat ini merupakan generasi yang paling banyak terdampak oleh tingginya tingkat pengangguran yang terjadi di Indonesia."
Menurut data BPS, tingkat pengangguran di kalangan Generasi Z di Indonesia
Sekitar 20,27% Gen Z di Indonesia Usia Muda (15-24 Tahun) Yang Sedang Tidak Sekolah, Bekerja Atau Mengikuti Pelatihan (Persen), 2023. Sekitar 42,62% Gen Z di Indonesia Tingkat Pengangguran Terbuka Kelompok Umur 15-24 Tahun, 2023. Sekitar 4.303.938 Gen Z di Indonesia Angkatan Kerja Pengangguran Usia 15-24 Tahun dari Jumlah Penduduk Gen Z sebesar 44.495.300 jiwa, 2023. (Sumber: bandungkab.bps.go.id)
Melihat fakta ini, para pasangan calon yang akan memperebutkan kursi kepala daerah pada pilkada kali ini dituntut untuk memberikan solusi inovatif yang mampu menyelesaikan masalah pengangguran yang dihadapi oleh Generasi Z.
Memperluas Pelatihan Kerja Gratis
Pelatihan kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar saat ini, seperti keterampilan seputar teknologi digital, pengembangan aplikasi, analisis data, dan internet marketing. Pasangan calon juga dapat menggandeng perusahaan-perusahaan yang kuat di bidang teknologi untuk memberikan pelatihan secara langsung serta peluang magang untuk Generasi Z.
Selain itu, program pelatihan tidak hanya sebatas memberikan pertemuan atau sesi diskusi. Pasangan calon juga harus menyertakan dukungan finansial bagi peserta pelatihan agar mereka mampu memperoleh pengalaman kerja bebas risiko, menjalankan startup, atau membuka toko online.
Keterampilan lain yang perlu dipelajari adalah keterampilan kewirausahaan. Program pelatihan ini dapat membantu Generasi Z memasuki dunia wirausaha dan membuka lapangan pekerjaan baru untuk diri mereka sendiri.
Selain program pelatihan, pasangan calon juga perlu menciptakan jawaban kreatif lain, seperti mendorong pengembangan ekonomi kreatif, mengembangkan potensi wisata lokal, ataupun memanfaatkan potensi sektor pariwisata untuk menciptakan berbagai lapangan pekerjaan baru di bidang perhotelan, kuliner, dan souvenir.
Ketika solusi inovatif seperti ini disinkronkan dengan keterampilan dan kemampuan Generasi Z yang berkembang, maka dapat menjamin pasangan calon untuk meraih support dari kalangan generasi muda Indonesia.