Proses menunggu adalah sesuatu yang harus kita alami dalam banyak hal di kehidupan sehari-hari, seperti menunggu antre di supermarket, menunggu jadwal pertemuan, menunggu hasil tes atau pengumuman, menunggu antrean di tempat parkir, dan banyak lagi.
Meskipun menunggu adalah bagian dari rutinitas kita, sayangnya, bagi sebagian orang, proses menunggu sering kali menjadi pengalaman yang sulit diterima.
Kebanyakan orang mengalami kekhawatiran, rasa cemas, atau rasa tidak sabar saat menunggu. Sebagai contoh, menunggu terlalu lama untuk menyusun alat pijat di supermarket atau berada dalam antrean yang sangat panjang di bandara dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan membuat seseorang menjadi lebih tidak sabar.
Apa yang membuat proses menunggu sulit diterima oleh sebagian orang dan bagaimana mengatasinya?
Kurangnya pengendalian diri
Kurangnya pengendalian diri menjadi salah satu faktor penting dan pemicu utama mengapa orang merasa kesulitan dalam menunggu. Beberapa orang mungkin cenderung menunjukkan kecemasan dan rasa tidak sabar secara berlebihan saat menunggu, terutama jika proses menunggu terbukti menjadi lebih lama dari yang diharapkan.
Bukan hanya itu, masalah pengendalian diri juga kerap ditemukan pada orang-orang yang rentan terhadap stres, rasa frustrasi, dan kesulitan menahan emosi dalam situasi tertentu. Pada kasus ini, kurangnya kemampuan mempertahankan fokus dapat membuat proses menunggu terlihat lebih sulit diterima.
Namun, pengendalian diri bukan hanya masalah temperamen atau karakteristik pribadi seseorang saja. Beberapa faktor konteks dan lingkungan juga memengaruhi kemampuan seseorang untuk tetap tenang dan terkendali saat menunggu, seperti:
- Kualitas pelayanan. Pelayanan yang buruk dan tidak terorganisir menjadi salah satu penyebab utama terjadinya ketidaknyamanan dan ketidakjelasan informasi selama menunggu. Pada kondisi ini, seseorang dapat menjadi tidak sabar dan mudah kehilangan kendali karena tidak adanya kejelasan tentang perkembangan situasi.
- Kepastian dan pendugaan waktu yang tidak jelas. Kepastian waktu dan pendugaan waktu yang tidak jelas menjadi penyebab lain yang membawa kepada rasa frustasi dan kegelisahan selama menunggu. Terlebih, jika waktu tunggu yang tidak pasti harus dihabiskan dalam ruangan yang ramai atau tempat yang sempit dan sumpek, maka hal ini akan bertambah lebih buruk lagi.
- Tekanan sosial. Tekanan sosial, seperti tuntutan untuk segera melakukan hal tertentu atau mencapai tujuan dalam waktu singkat, juga dapat membuat seseorang merasa stres dan tidak sabar. Pada kondisi tertentu, seperti dalam persaingan kerja atau situasi yang menyebabkan seseorang merasa malu jika tidak dapat memenuhi kebutuhan atau tujuan tertentu, dapat membuat seseorang merasa tertekan dan kehilangan kontrol.
Tuntutan peredaran informasi yang cepat
Dalam era digital dan teknologi saat ini, kebanyakan orang telah terbiasa dengan kemudahan akses informasi yang cepat dan praktis. Hal ini membuat proses menunggu menjadi terasa sulit diterima oleh beberapa orang karena mereka telah terbiasa mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan cepat.