"Donor darah adalah salah satu bentuk kepedulian kemanusiaan yang memiliki dampak besar bagi masyarakat dan individu yang membutuhkan."
Namun, sayangnya, hanya sedikit orang yang bersedia melakukan donor darah secara rutin. Menurut data dari Palang Merah Indonesia, hanya 2-3% dari populasi Indonesia yang menjadi donor darah rutin.
Lalu, mengapa donor darah menjadi sebuah tindakan yang kurang diminati oleh masyarakat? Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini antara lain:
Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Donor Darah
Banyak orang yang masih belum menyadari pentingnya donor darah dalam membantu menyelamatkan nyawa seseorang yang membutuhkan. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:
- Melakukan Edukasi tentang Donor Darah. Edukasi perlu dilakukan agar masyarakat dapat memahami dengan baik manfaat dan proses donor darah. Hal ini dapat dilakukan melalui media sosial, brosur, pamflet, atau acara penyebaran informasi di masyarakat sehingga masyarakat dapat memahami pentingnya donor darah.
- Menciptakan Kesadaran dengan Contoh Nyata. Menampilkan beberapa kisah nyata tentang bagaimana donor darah telah membantu dalam menyelamatkan banyak nyawa akan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor darah. Hal ini juga dapat mendorong mereka untuk aktif berpartisipasi dan berkontribusi dalam usaha membersihkan antrian pasien yang memerlukan darah.
- Membuat Proses Donor Darah Lebih Mudah dan Menarik. Untuk menarik dan memotivasi lebih banyak orang untuk melakukan donor darah, diperlukan strategi yang menarik dan konvensional yang dapat digunakan untuk mendekati masyarakat dengan lebih baik. Misalnya, event berkala di tempat-tempat strategis yang memotivasi dan memberikan edukasi tentang donor darah atau memberikan bonus atau hadiah sebagai apresiasi kepada orang yang rutin melakukan donor darah.
- Meningkatkan Ketersediaan Pengobatan Berdarah. Ketersediaan darah sangat penting terutama di tempat pelayanan kesehatan, wilayah yang sulit dijangkau dan wilayah terpencil. Oleh karenanya, perlu ada peningkatan pengumpulan darah dan ketersediaan darah yang baik serta berkala.
Dalam memelihara kebijakan donor darah, penting untuk mengembangkan strategi yang inklusif dan peduli terhadap kepentingan donor dan institusi medis. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan donor darah dengan nyaman, aman dan tanpa kerumitan.
Rasa Takut atau Khawatir akan Efek Samping
Efek samping dan keresahan tentang donor darah memang menjadi alasan yang sering disebutkan oleh orang-orang yang masih ragu atau takut melakukan donor darah. Namun, sebenarnya, efek samping dari donor darah umumnya ringan dan bersifat sementara. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah melakukan donor darah adalah:
- Pusing dan Lemas. Pusing dan lemas mungkin terjadi setelah melakukan donor darah. Namun, hal ini umumnya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan istirahat yang cukup.
- Merasa Lelah. Beberapa orang mungkin merasa lelah setelah melakukan donor darah karena jumlah sel darah merah yang berkurang. Namun, sel darah merah yang hilang ini akan tergantikan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
- Nyeri di Daerah Lengan Setelah Donor Darah. Nyeri di daerah lengan yang digunakan untuk mendonor darah mungkin terjadi karena tusukan jarum. Namun, rasa nyeri ini umumnya tidak berlangsung lama dan bisa diatasi dengan obat pereda nyeri biasa.
- Nafsu Makan Berkurang. Beberapa orang mungkin merasakan penurunan nafsu makan setelah melakukan donor darah. Namun, penurunan nafsu makan ini juga bersifat sementara dan akan kembali normal dalam waktu tidak terlalu lama.
Penting untuk dicatat bahwa efek samping dari donor darah umumnya bersifat sementara dan ringan. Secara over all, donor darah adalah prosedur yang relatif aman dan terkendali. Para petugas medis biasanya melakukan pembuatan kesehatan sebelum mengambil darah, seperti pemeriksaan cek kesehatan, alasan medis berisiko dan memastikan bahwa donor dalam keadaan baik dan sehat untuk dilakukan donor darah.
Ketidaknyamanan atau Ketidakyakinan