Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Dahron

TERVERIFIKASI

Karyawan

Transformasi Lahan Tambak Tak Produktif di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie Menjadi Daerah Pusat Produksi Garam

Diperbarui: 9 September 2024   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang petani garam sedang bekerja di tambak garamnya. (sumber gambar: kompas.com)

"Kecamatan Simpang Tiga di Kabupaten Pidie memiliki potensi lahan tambak yang sangat besar, namun sayangnya banyak lahan tambak yang tidak produktif dan tak terpakai."

Hal ini disebabkan oleh berbagai alasan, seperti penurunan kadar garam pada air laut dan ketinggian air laut yang terlalu rendah sehingga tidak memenuhi syarat untuk dibudidaya.

Pemerintah Kabupaten Pidie turut berperan aktif dalam mengembangkan industri pertanian garam di Kecamatan Simpang Tiga melalui berbagai program dan kebijakan yang mendukung. Salah satu program tersebut adalah program bantuan kepada petani garam dalam bentuk peralatan kerja, pelatihan dan pendampingan teknis untuk meningkatkan produktivitas garam dan kualitas hasil produksi.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperdagkop UKM) memberikan bantuan peralatan kerja dan pelatihan kepada petani garam di Pidie, di aula Delima Hotel Sigli, Selasa 26/09/2023. (Sumber: pidiekab.go.id)

Para petani garam di Kecamatan Simpang Tiga juga terus melakukan inovasi dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas garam yang dihasilkan. Salah satunya dengan melakukan pengolahan garam secara modern dan mengembangkan berbagai produk turunan dari garam yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Melalui kerja sama yang erat antara pemerintah dan masyarakat setempat, Kecamatan Simpang Tiga kini berhasil menjadi daerah pusat produksi garam yang sukses. Industri pertanian garam telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah dengan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Sistem kolam terbuka yang memanfaatkan energi matahari dalam budidaya garam merupakan pengembangan teknologi yang sangat efektif di Kecamatan Simpang Tiga. 

Dalam penggunaannya, kolam terbuka digunakan untuk menampung air laut dan matahari menjadi sumber energi yang menguapkan air laut dan menghasilkan kristal garam di permukaan kolam tersebut. Proses evaporasi ini terjadi secara alami dan diatur oleh para petani garam dengan mengontrol ketinggian air dan menambahkan garam ke dalam kolam untuk menstabilkan kadar garam.

Sistem budidaya garam dengan menggunakan kolam terbuka ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan metode konvensional. Pertama, biaya produksi yang dikeluarkan lebih rendah karena tidak memerlukan mesin maupun bahan kimia tambahan.

Kedua, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas garam karena kolam terbuka mampu menampung volume air laut yang lebih banyak dan memfasilitasi proses pengendapan ion-ion dalam air. Ketiga, pengolahan garam secara yang lebih baik karena garam yang dihasilkan lebih bersih dan berkualitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline