Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Dahron

TERVERIFIKASI

Karyawan

Tanda-tanda Bahaya, Penurunan Kualitas Demokrasi dalam Sebuah Negara

Diperbarui: 25 Agustus 2024   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sistem demokrasi (sumber gambar: freepik)

Sistem demokrasi dianggap sebagai sistem pemerintahan yang ideal karena memberikan kesempatan pada warga negara untuk secara langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah. 

Warga negara memiliki hak yang sama untuk memilih para pemimpinnya dan pemimpin yang dipilih harus bertanggung jawab kepada rakyat. Namun, sayangnya dalam praktiknya, demokrasi seringkali mengalami penurunan kualitas akibat berbagai faktor 

Di bawah ini adalah beberapa tanda-tanda bahaya yang dapat menandakan penurunan kualitas demokrasi dalam sebuah negara.

1. Pembatasan Kebebasan

Tidak adanya kebebasan pers, kebebasan berekspresi, kebebasan akademik, dan kebebasan berkumpul juga dapat memicu ketidakpuasan dan ketidakpercayaan dalam demokrasi. Hak untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan terbuka menjadi penting dalam menjaga demokrasi yang sehat dan berkualitas. 

Keterlibatan masyarakat dalam menentukan kebijakan publik dapat membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil mewakili kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

Pembatasan kebebasan juga dapat menyebabkan terjadinya korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah dan pemimpin negara. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan sosial dan ekonomi di antara warga negara, sehingga menciptakan ketidakpuasan dan kegelisahan dalam masyarakat.

Kualitas demokrasi yang buruk juga dapat menghasilkan krisis politik dan kekacauan, yang dapat merusak stabilitas negara. 

2. Penyalahgunaan Kekuasaan oleh Pemerintah

Kerusakan demokrasi yang diakibatkan oleh penyalahgunaan kekuasaan pemerintah dapat terjadi pada berbagai tingkatan, seperti pemerintah pusat, daerah, organisasi masyarakat dan sebagainya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline