Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Dahron

TERVERIFIKASI

Karyawan

Menghapus Jurusan IPA dan IPS di SMA: Solusi atau Masalah?

Diperbarui: 19 Juli 2024   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi siswa SMA (sumber gambar: Facebook/ Jurnalistikbeja Smawan)


Jurusan Sains dan Ilmu Sosial di sekolah menengah atas (SMA) seringkali menjadi kunci bagi siswa-siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. 

Namun, beberapa waktu belakangan telah ada perdebatan tentang apakah jurusan tersebut benar-benar memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendidikan siswa di masa depan. Beberapa kelompok masyarakat dan kebijakan pendidikan bahkan telah mempertanyakan relevansi jurusan IPA dan IPS di SMA, dengan sebagian menyarankan untuk menghapus jurusan-jurusan tersebut sebagai solusi atas masalah di dunia pendidikan.

Menghapus jurusan IPA dan IPS bukanlah sebuah keputusan yang mudah

Keterampilan sains yang diajarkan melalui jurusan IPA membantu siswa memahami hukum-hukum alam dan membangun keterampilan analitis yang berguna untuk memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari. Selain itu, pelajaran di bidang matematika, fisika, dan kimia menuntut siswa agar didorong untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berinovasi pada slogan akhirnya. Oleh karena itu, jurusan IPA menjadi sangat penting untuk melahirkan siswa yang kreatif, inovatif dan mampu berpikir sistematis menghadapi persaingan global.

Pada sisi lain, jurusan IPS mempersiapkan siswa untuk memahami peran dan struktur sosial masyarakat serta bagaimana hubungan antara masyarakat dengan pemerintah, lembaga internasional, dan lingkungan. Di dalamnya termasuk juga bagaimana sikap menghargai keragaman, budaya dan toleransi penting ditanamkan kepada siswa sebagai bagian untuk membangun rasa sosial yang solidaritas. Dalam bidang ekonomi, siswa berpeluang memahami peran manajemen, pengambilan keputusan, bisnis dan ekonomi makro yang nantinya dapat meningkatkan kesiapan mereka untuk terjun di dunia kerja atau wirausaha.

Oleh karena itu, penghapusan jurusan IPA dan IPS di SMA dapat berakibat serius pada masa depan siswa, dan bahkan mungkin menghentikan kemajuan di bidang sains, teknologi, sosial, dan ekonomi. Sebagai gantinya, pendidikan harus terus memperluas pandangan mereka untuk mengembangkan kurikulum yang lebih menarik, menantang, dan aplikatif yang tetap memperhatikan perkembangan keilmuan dan kemajuan teknologi.

Pendidikan dalam bidang sains, teknologi, dan sosial merupakan bidang yang kian berkembang seiring berjalannya waktu, maka jika kita berpikir mundur untuk menyingkirkan jurusan IPA dan IPS, kita akan kehilangan peluang sangat besar untuk terus berkembang dalam hal kesuksesan dan perbaikan masa depan. Sebaiknya kita mencari jalan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kedua jurusan ini, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih personal, lebih menarik, dan nilai yang berkelanjutan kedepannya. Dengan demikian, baik siswa maupun negara akan melihat manfaat jangka panjang dari pendidikan di sekolah menengah atas.

Ada argumen yang merugikan jika menghapus jurusan IPA dan IPS di SMA

Memang tidak semua lulusan jurusan IPA dan IPS pada akhirnya memanfaatkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam karier mereka. Namun, tidak bisa diabaikan bahwa keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dalam jurusan-jurusan tersebut dapat memperluas peluang untuk bekerja di banyak bidang yang berbeda, terutama dalam bidang yang menuntut pemahaman sains atau ilmu sosial yang kuat.

Keterampilan sains dan teknologi dari jurusan IPA, misalnya, dapat berguna dalam industri-teknologi, ilmu kebumian, lingkungan, dan energi. Sementara itu, keterampilan sosial yang diperoleh dari jurusan IPS memungkinkan siswa untuk bekerja di organisasi non-pemerintah (NGO), kebijakan pemerintah, media masa, serta perusahaan internasional yang mematok nilai sosial dalam bisnis mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline