Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Dahron

TERVERIFIKASI

Karyawan

Mengukur Dampak Psikologis: Dampak Pemecatan dengan Tidak Terhormat Versus Pemecatan dengan Hormat

Diperbarui: 10 Juli 2024   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pemecatan (sumber gambar: pexels.com)

Pemecatan dalam dunia kerja bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan tanpa ada peringatan sebelumnya. Pemecatan bisa disebabkan berbagai hal, seperti kinerja yang buruk atau krisis keuangan. Namun, bagaimana cara pemecatan tersebut dilakukan, dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan psikologis karyawan yang terkena dampaknya.

Pasti Berbeda

Karyawan yang dipecat dengan tidak terhormat mungkin mengalami berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi, stres, cemas, dan rasa tidak berdaya. Mereka mungkin merasa gagal dan merasa ditinggalkan. Karyawan yang dipecat dengan cara yang seperti ini mungkin kehilangan rasa percaya dalam diri mereka sendiri, terutama jika mereka berpikir bahwa penilaian atas kinerja mereka tidak adil atau ketidak jelasan alasan di balik pemecatan.

Ilustrasi dampak pemecatan tidak terhormat (sumber gambar: pexels.com)

Sebagai kontras, pemecatan yang dilakukan dengan hormat dapat berdampak positif pada kesehatan mental karyawan yang terkena dampaknya. Karyawan ini mungkin merasa dihargai dan diakui atas kontribusi yang mereka berikan selama bekerja di perusahaan, dan mungkin lebih mudah untuk mengatasi peralihan menuju pekerjaan baru. Memberikan penghormatan kepada karyawan ketika melakukan pemecatan dapat membantu memperbaiki citra perusahaan dan memberikan karyawan yang tersisa keyakinan bahwa perusahaan mereka merealisasikan seluruh aspek Rantai Pasok dari keberlanjutan, dan ini bisa menjadi bagian penting dari budaya perkantoran yang success.

Dampak buruk dari pemecatan yang tidak terhormat juga tidak hanya dirasakan oleh karyawan yang dipecat, tetapi juga oleh rekan-rekan mereka yang tersisa, termasuk karyawan yang bertugas di perusahaan. Karyawan lain mungkin merasa terancam atau khawatir bahwa mereka mungkin juga menjadi target pemecatan selanjutnya. Bagi perusahaan, ini dapat memiliki dampak negatif pada produktivitas, dan kinerja yang tidak stabil atau melambat.

Oleh karena itu, selain mempertimbangkan aspek psikologis dan emosional dari satu karyawan, perusahaan harus juga mempertimbangkan kepentingan kolektif dari seluruh tim mereka dan citra perusahaan secara keseluruhan ketika melakukan pemecatan. Terlebih lagi, senantiasa memberikan keyakinan kepada seluruh perselisihan dalam perusahaan, termasuk bagaimana pemecatan dijalankan.

Dampak Positif Pemecatan yang Dilakukan Dengan Hormat

Karyawan yang dipecat dengan hormat cenderung merasa lebih dihargai dan diakui atas kontribusi mereka selama bekerja di perusahaan. Ini dapat mengurangi kemungkinan kecemasan dan depresi. Selain itu, karyawan ini mungkin merasa direstui dan didukung oleh rekan-rekan di tempat kerja mereka, yang dapat membantu menjaga kesejajaran psikologis mereka.

Pemecatan yang dilakukan dengan hormat juga menciptakan iklim kerja yang baik. Karyawan yang tersisa mungkin merasa bahwa perusahaan mereka membersihkan dengan benar kewajiban mereka dan menyediakan lingkungan kerja yang sehat, di mana karyawan dihormati dan diakui atas kontribusi mereka. Terlebih lagi, saat karyawan dipecat dengan hormat, mereka mungkin masih memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan mereka dan kolega mereka, yang dapat memudahkan mereka untuk menemukan pekerjaan baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline