Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Dahron

TERVERIFIKASI

Karyawan

Mengurangi Jejak Karbon dengan Bioetanol: Keunggulan sebagai Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Diperbarui: 7 Juli 2024   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bahan bakar bioetanol (sumber gambar: freepik.com)

Pendahuluan 

Bahan bakar fosil telah lama digunakan untuk menunjang kebutuhan energi global. Namun, penggunaan bahan bakar fosil ini telah menimbulkan dampak negatif yang cukup besar terhadap lingkungan, khususnya dalam hal emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Oleh karena itu, alternative bahan bakar yang lebih ramah lingkungan digadang-gadang sebagai solusi untuk mengurangi dampak negatif tersebut. Salah satu alternatif bahan bakar ramah lingkungan adalah bioetanol.

Apa itu Bioetanol? 

Bioetanol adalah jenis bahan bakar alternatif yang dapat diproduksi dari berbagai jenis biomassa, seperti singkong, jagung, gandum, limbah kulit buah, limbah kayu, jerami, dan banyak lagi. Produksi bioetanol dari limbah pertanian dan kehutanan seperti jerami dan sampah organik kota, sebagai contoh, dapat membantu mengurangi limbah organik dan memberikan nilai tambah pada limbah tersebut.

Salah satu keuntungan yang dimiliki bioetanol dibandingkan dengan bahan bakar fosil adalah dapat diproduksi dari sumber daya alam yang terbarukan. Jika bahan bakar fosil seperti gas, minyak, dan batu bara, memerlukan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terbentuk, biomassa dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif lebih singkat. Biomassa juga dapat diperbaharui dengan memanfaatkan lahan pertanian dan limbah pertanian, yang merupakan unsur yang sangat penting bagi perekonomian daerah pedesaan.

Dalam era teknologi dan informasi yang semakin maju, pemakaian bioetanol telah menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat dunia. Di beberapa negara, pemerintah memberikan insentif atau dukungan kebijakan untuk mendukung pengembangan produksi bioetanol. Keunggulan bioetanol sebagai bahan bakar ramah lingkungan semakin menonjol, sebagai alternatif dari bahan bakar fosil yang semakin sulit diperoleh dan menimbulkan dampak terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, pengembangan bioetanol perlu diarahkan untuk dapat mengatasi kendala teknologi, produksi, dan distribusi untuk menjadi solusi terbaik sebagai alternatif bahan bakar akan datang.

Bioetanol sebagai Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Bioetanol juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 80% dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Hal ini terjadi karena proses produksi bioetanol juga melibatkan penyerapan atau pengikatan karbon yang terjadi selama pertumbuhan tanaman. Dengan menggunakan bioetanol sebagai bahan bakar, maka dapat membantu mengurangi konsentrasi karbon dioksida di atmosfer dan mencegah dampak perubahan iklim yang semakin memburuk.

Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, penggunaan bioetanol dapat membantu mengurangi polusi udara dan kualitas udara yang lebih bersih. Bioetanol memiliki sifat yang lebih bersih dibandingkan dengan bahan bakar fosil, sehingga penggunaannya dapat membantu mengurangi emisi gas beracun dan polutan lainnya seperti partikel kecil, oksida nitrogen, dan karbon monoksida.

Bioetanol juga memiliki keuntungan dari segi kinerja mesin. Bioetanol memiliki angka oktan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar fosil, sehingga dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar saat mesin bekerja. Hal ini berarti bioetanol dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi pemakaian bahan bakar secara keseluruhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline