Lihat ke Halaman Asli

Mengubah Lahan Tandus Menjadi Sumber Pendapatan yang Produktif Melalui Pertanian Alternatif

Diperbarui: 2 Juli 2024   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemkab Buleleng menyewakan lahan seluas 5 hektar di Desa Sanggalangit kepada pihak ketiga (sumber: koranbuleleng.com)

Indonesia memiliki beragam jenis tanah, dari tanah subur hingga tanah tandus. Tanah tandus biasanya menjadi masalah tersendiri bagi petani, namun sebenarnya lahan ini dapat diubah menjadi sumber pendapatan yang produktif melalui praktik pertanian alternatif.

Pertanian alternatif mengacu pada praktik pertanian yang berfokus pada keberlanjutan dan produksi yang lebih efisien. Pertanian alternatif juga lebih berorientasi pada lingkungan dan sosial, serta berusaha untuk mengurangi dampak negatif pada alam dan orang.

Saat ini sudah banyak praktik pertanian alternatif yang dapat diaplikasikan di lahan tandus, seperti hidroponik, aquaponik, dan pertanian organik vertikal. Berikut adalah tiga langkah untuk memulai pertanian alternatif di lahan tandus.

Mengidentifikasi jenis tanah dan Pemilihan Budidaya yang Cocok untuk Lahan Tandus

Setiap jenis tanah mempunyai karakteristik masing-masing sehingga membutuhkan jenis budidaya yang berbeda. Misalnya, tanah lempung cocok untuk tanaman padi, tanah berpasir cocok untuk tanaman sayuran, dan tanah gembur cocok untuk tanaman budidaya tanaman akar.

Tidak hanya itu, juga penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti ketersediaan air, jumlah sinar matahari, dan kondisi iklim di lahan tersebut. Misalnya, tanah yang kering dengan sedikit sumber air cocok untuk hidroponik atau aquaponik, sementara tanaman sayuran hijau leafy cocok untuk tumbuh di bagian yang lebih terang dan memiliki sinar matahari langsung.

Selain itu, jenis tanaman sebaiknya juga disesuaikan dengan permintaan pasar untuk meningkatkan kesempatan penjualan produk Anda dan memaksimalkan potensi keuntungan. Beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di lahan tandus adalah seperti sawi, kangkung, bayam, selada, jagung, kacang hijau, dan masih banyak lagi.

Namun, sebelum bertanam, pastikan bahwa tanah tersebut telah diberi pupuk organik untuk meningkatkan kandungan unsur hara di dalam tanah. Selain itu, pemilihan bibit tanaman yang sehat dan berkualitas juga harus diperhatikan untuk meningkatkan kesuksesan budidaya.

Dalam pertanian alternatif, sistem pengairan juga sangat penting, karena hal ini berkontribusi pada produktivitas tanaman dan penghematan air. Penggunaan teknologi seperti irigasi tetes atau drip dapat mengurangi penggunaan air hingga 50% dan membantu mengoptimalkan produksi tanaman.

Dalam praktik pertanian alternatif, pengetahuan dan pemahaman tentang teknologi bertanam yang tepat dan efisien sangatlah krusial untuk kesuksesan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline